Ibunda Yodi Prabowo yang Ditemukan Tewas Ungkap soal Cinta Segitiga Sang Editor Metro TV
Yodi, Suci, dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat kantor Metro TV beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Sudah Memasuki hari ke-14 kasus kematian Editor Metro TV Yodi Prabowo belum juga terungkap.
Polda Metro Jaya pun masih terus melakukan penyelidikan agar misteri kematian Yodi Prabowo segera tersingkap.
Kabar terbaru tentang aktivitas Yodi Prabowo jelang hari kematiannya diungkapkan oleh ibunda.
Turinah, mengungkapkan, ada sosok pihak ketiga yaitu perempuan dalam hubungan asmara Yodi dan pacarnya, Suci Fitri.

Turinah menyebutkan, sosok perempuan tersebut berinisial L berdasarkan penuturan pacar Yodi.
Yodi, Suci, dan L disebut pernah bertemu di sebuah kafe dekat kantor Metro TV beberapa hari sebelum Yodi ditemukan tewas.
Yodi diminta memilih L atau Suci dalam hubungan asmara mereka.
“Saya tanya itu yang ajak ketemuan siapa? Aku bu, kata si Suci. Terus yang diomongin apa? Itu Bu ngenalin ke L kalo ini saya (Suci) pacarnya. Akhirnya ditanya pilih salah satu, kamu pilih siapa? Nah si Yodi pilihnya Suci karena sudah dipacarin lama kan,” ujar Turinah saat ditemui di rumahnya di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (23/7/2020).
Dari pertemuan tersebut, Yodi memilih Suci.
L tertunduk ketika mendengar pilihan Yodi.
Turinah mengaku tak mengenal L.
Namun, L pernah memberikan kado ulang tahun kepada adik Yodi.
“Memang sih waktu adiknya (Yodi) ulang tahun, L kasih kado, adiknya kan kembar. Dek ini kado dari teman aku (kata Yodi). Dari siapa? Mba L. Saya kira L sudah berkeluarga karena panggilnya Mba. Ternyata katanya dekat sama si L,” ujar Turinah.
Turinah juga menyebutkan, L mengejar-ngejar Yodi dalam urusan asmara.
Dari informasi yang Turinah dapatkan, L berambisi untuk mendapatkan hati Yodi.
“Gw harus dapetin Yodi, gw harus dapetin Yodi, katanya begitu. Pacarnya (L) sampe diputusin,” ujar dia.
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada Jumat lalu pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan. Yodi diperkirakan tewas pada Rabu (8/7/2020) sekitar pukul 00.00-02.00 WIB.
Sebelumnya, Yodi terakhir terlihat di kantor Metro TV pada Selasa (7/7/2020) pukul 22.27 WIB.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40.000, helm, jaket, dan tas milik korban.
Polisi kemudian juga menemukan ponsel dan pisau dengan bercak darah yang sudah mengering.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Sebelum Tewas, Editor Metro TV Yodi Prabowo Bertemu Pacar dan Perempuan Lain di Kafe
Sesalkan Pernyataan Anaknya Diduga Bunuh Diri
Sang ibu editor MetroTV Yodi Prabowo menyesalkan ada isu anaknya tewas karena bunuh diri.
Dugaan itu dilatari adanya sidik jari Yodi Prabowo pada sebilah pisau dapur yang berada di dekat lokasi jenazah.
Dilansir dari Kompas.com, pihak keluarga meminta polisi mengungkap pelaku yang menyebabkan Yodi tewas.
“Kesel banget saya kalau ada yang bilang bunuh diri. Keenakan yang bunuh nanti,” kata ibu Yodi, Turinah, saat ditemui di rumahnya di bilangan Rempoa, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, Kamis (23/7/2020).
Ia heran dengan adanya dugaan Yodi tewas bunuh diri.
Turinah yakin Yodi tewas karena dibunuh setelah mengetahui luka tusuk di tubuh anaknya.
“Saya juga kesel jadinya dibilang bunuh diri cuma gara-gara ada sidik jarinya di pisau. Masa bunuh diri tusukannya banyak gitu,” ujar Turinah.
Fakta tentang sidik jari Yodi di pisau yang ditemukan di sekitar mayat Yodi berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium forensik.
Fakta tersebut membuat publik berspekulasi tentang dugaan penyebab kematian Yodi karena bunuh diri.
“Saya gregetan dengan indikasi bunuh diri. Jangan mentang-mentang ada sidik jari di pisau,” ujarnya.
Ia juga bingung dengan berubah-ubahnya tentang fakta hasil autopsi mayat Yodi.
Polisi dalam perjalanannya mengklarifikasi pernyataan terkait dugaan penganiayaan yang berakibat luka lebam di tubuh Yodi.
“Makin ke sini, katanya enggak ada luka lebam. Lebam (karena sudah jadi) mayat. Jadi kan indikasinya bunuh diri, ya. Masa bunuh diri, kok luka tusukannya dua,” kata Turinah.
Ia meminta polisi untuk mengungkap fakta kematian Yodi. Jika Yodi dibunuh, lanjutnya, maka polisi harus menyebutkan dibunuh.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan hasil laboratorium forensik (labfor) terhadap pisau yang ditemukan terkait tewasnya Yodi menunjukkan adanya sidik jari Yodi pada pisau.
"Sementara ini sidik yang ditemukan (hasil labfor) adalah sidik jari korban dan juga DNA si korban sendiri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan, Selasa (21/7/2020).
Namun, kata Yusri, fakta tersebut masih didalami oleh tim Labfor Polri.
Beberapa waktu lalu, polisi juga sempat menyebutkan ada dugaan Yodi bunuh diri.
Namun, pihak kepolisian masih mendalami petunjuk-petunjuk dalam rangka proses pembuktian kasus tewasnya Yodi.
Jenazah Yodi ditemukan di pinggir Tol JORR Pesanggrahan, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta, pada Jumat pukul 11.30 WIB oleh tiga anak kecil yang bermain layangan.
Di tempat kejadian perkara, polisi menemukan dompet berisi KTP, NPWP, kartu ATM, motor Honda Beat warna putih bernomor B 6750 WHC, tiga STNK, uang sebesar Rp 40 ribu, helm, jaket, dan tas milik korban.
Pada jenazah Yodi terdapat luka tusuk. Di dekat jenazahnya ditemukan juga sebilah pisau. (*)