Persebaya Masih Kukuh Enggan Lanjutkan Liga 1 2020, Ini Alasan yang Disampaikan Azrul Ananda

Persebaya Surabaya tetap menolak melanjutkan Liga 1 2020 meski sudah ditetapkan kompetisi restart mulai 1 Oktober.

Editor: Giri
SURYA/SUGIHARTO
Gelandang Persebaya Surabaya Makan Konate berduel melawan pemain tengah Persija Jakarta Rohit Chand dalam Final Piala Gubernur Jatim, di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Kamis (20/2/2020). Persebaya Surabaya masih mempertanyakan banyak hal yang mendasari Liga 1 2020 akan dilanjutkan lagi. 

TRIBUNJABAR.ID - Persebaya Surabaya tetap menolak melanjutkan Liga 1 2020 meski sudah ditetapkan kompetisi restart mulai 1 Oktober.

Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, pun blak-blakan terkait alasan penolakan itu.

Padahal PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah mengadakan pertemuan virtual dengan 18 klub peserta Liga 1 2020 pada Jumat (17/7/2020).

Dalam pertemuan itu, PT LIB menjelaskan sejumlah hal teknis menyangkut pelaksanaan kompetisi pada Oktober.

Follow Us:

Meski begitu, Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda, merasa rancangan yang dipaparkan oleh PT LIB masih memiliki banyak kekurangan.

Seperti diketahui, Azrul dan Persebaya menjadi satu pihak yang masih kukuh menolak melanjutkan Liga 1 2020.

Azrul menilai, PT LIB belum melengkapi banyak detail seperti prosedur protokol kesehatan yang menjadi dasar paling penting sebelum memulai kompetisi.

“Bahkan, sampai hari ini pun ternyata pihak PT LIB maupun PSSI belum berkoordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," kata Azrul Ananda.

Azrul juga menyoroti jadwal pelaksanaan liga yang telah dikeluarkan oleh PT LIB.

Sebagaimana telah dikabarkan, PT LIB menetapkan tanggal 1 Oktober 2020 hingga 28 Februari 2021 sebagai tanggal pelaksanaan liga.

Hanya saja, PT LIB tidak melengkapi informasi itu dengan detail teknis rancangan dan susunan jadwal pertandingan.

“Jadi memang bagi kami, Persebaya, ini masih menjadi tanda tanya besar. Kami khawatir yang kami suarakan dari awal adalah memaksakan ketidakpastian. Itu yang kami khawatirkan," tutur Azrul.

Selanjutnya, Azrul juga mengkritisi kebijakan untuk memusatkan seluruh pertandingan di Pulau Jawa.

Menurut kabar yang didengarnya, PT LIB masih belum berkoordinasi dengan pihak-pihak di Yogyakarta yang nantinya menjadi kandang 13 klub.

Heru Joko Pastikan Bobotoh Tidak ke Stadion Saat Persib Main, Liga Bergulir Lagi Saja Sudah Senang

"Ini kan berarti masih taraf wacana, belum ada taraf detail konkret seperti apa. Itu yang kami sangat khawatirkan," ucap pria berusia 43 tahun itu.

Azrul sangat berharap PT LIB dan PSSI bisa merancang prosedur pelaksanaan liga dengan lebih mendetail dan jelas.

Sebab, rancangan itu akan dijalankan oleh klub dalam pelaksanaan kompetisi.

Doa Ini Wajib Dibaca Sebelum Sembelih Hewan Kurban, Berikut Juga Ada Teknik Menyembelihnya

Azrul menegaskan, pihaknya hanya ingin mengedepankan profesionalisme dalam penyelenggaraan sepak bola nasional.

Profesionalisme itu dinilai sebagai kunci sukses dari sebuah pekerjaan.

Para Orang Tua, Lakukan Ini Kalau Tak Ingin Anak Merasa Asing di Rumah dan Cari Pelarian

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved