Urugan Proyek Kereta Api Cepat Bikin 50 Hektare Sawah di Cibogohilir Purwakarta Tak Teraliri Air
Gara-gara urugan proyek kereta api cepat di Desa Cibogohilir, Plered, Purwakarta yang menyumbat saluran air
TRIBUNJABAR.ID - Gara-gara urugan proyek kereta api cepat di Desa Cibogohilir, Plered, Purwakarta yang menyumbat saluran air, sedikitnya 50 hektare sawah di tempat tersebut tidak teraliri air.
Akibatnya para petani sudah dua tahun ini tidak bisa menanam padi. Total luas lahan pertanian yang mengandalkan sumber air dari saluran tersebut mencapai 120 hektare.
Kasus ini terungkap saat seorang petani menceritakan kesedihannya itu kepada anggota DPR RI Dedi Mulyadi yang meninjau lokasi pada Kamis (16/7/2020).
Video peninjauan lokasi urugan proyek kereta api cepat itu diunggah ke akun media sosial Kang Dedi Mulyadi.
• Akhir Pekan Ini MotoGP Dimulai, GP Spanyol Jadi Pembuka, Valentino Rossi Gabung Tim Mana?
Petani yang akrab disapa Abah Wardi itu mengatakan saluran air yang mengairi sawah para petani ini sudah berjalan ratusan tahun.

Namun sejak diurug untuk proyek kereta api cepat pada dua tahun lalu, kini para petani di sekitar proyek itu harus gigit cari karena sawahnya tak teraliri air.
"Selama dua tahun ini saya tidak enak tidur, memikirkan masalah ini. Kasihan petani di sini, sudah tidak bisa menanam padi lagi," kata Abah Wardi kepada Dedi Mulyadi.
Abah dan para petani bahkan mengancam bakal menggelar unjukrasa jika keinginan mereka agar sawahnya teraliri air tak direspon oleh pihak terkait.
• Dari 194 Bangunan dan Benda Bersejarah di Sumedang, Baru 21 yang Ditetapkan Sebagai Cagar Budaya

"Kami hanya ingin sawah kami teraliri air lagi. Kalau tidak diperhatikan, kami akan demo," ujar Abah Wardi.
Terkait kasus ini, Dedi Mulyadi pun meminta pihak terkait agar segera menyelesaikan masalah ini.
"Saya kira keluhan masyarakat ini harus direspon. Kalau ada kemauan pasti bisa diselesaikan," kata Dedi.