1.264 Positif Covid-19 di Secapa TNI AD, Kebanyakan OTG, Emil Minta Warga Tak Khawatir
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dari 1.264 pasien positif Covid-19 di klaster Secapa TNI AD
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan dari 1.264 pasien positif Covid-19 di klaster Secapa TNI AD di Kota Bandung, hampir semuanya merupakan orang tanpa gejala (OTG). Hanya 17 di antaranya yang dirawat dengan gejala yang cenderung ringan.
Gubernur yang akrab disapa Emil ini pun meminta masyarakat tidak terlalu khawatir dengan klaster baru ini. Terlebih, orang berlatar belakang militer dianggap memiliki fisik yang kuat dan disiplin yang tinggi dalam melakukan isolasi sehingga tidak mudah menularkan kepada orang lain di luar kawasannya.
“Masyarakat jangan terlalu khawatir. Kalau satu titik, apalagi militer, itu lebih disiplin dalam lokalisir karantinanya. Mayoritas OTG, hanya 17 dari seribuan sekian (yang postif Covid-19). Ini mengindikasikan penyembuhan 14 hari di Secapa ini bisa berlangsung dengan lebih cepat,” ucap Emil di Gedung Pakuan, Jumat (10/7).
Emil mengatakan orang-orang yang masuk lembaga pendidikan militer ini adalah orang-orang yang sehat dan kuat, sehingga proses penyembuhannya bisa sangat cepat. Hal tersebut terjadi di klastwr Setukpa di Sukabumi, yang kini 100 persen pasien positifnya sudah sembuh.
• Zulham Zamrun tengah Berbahagia, Welcome to The World My Boy. The next ZZ7
Sebelumnya, beredar infromasi bahwa penyebaran virus di klaster ini berawal pada 21 Juni saat sejumlah siswa melaksanakan pesiar atau libur. Kemudian, pada 25 Juni, tiga orang siswa dan satu orang PNS Perawat KSA Secapa AD berobat di RS Dustira. Saat dilakukan rapid test, hasilnya dinyatakan reaktif, setelah dilakuakn swab test, hasilnya pun positif.
Kemudian, dalam informasi yang beredar di aplikasi pesan di kalangan wartawan, pada 30 Juni pun hasil rapid test terhadap 188 orang dinyatakan reaktif. Pemeriksaan lanjutan dengan metode swab test pun hasilnya 178 positif Covid-19.
Kemudian, pada 2 Juli, dilakukan tes swab massal siswa dan organik sebanyak 836 orang. Dari angka tersebut, terdapat 669 orang positif Covid-19. Hingga 7 Juli diperoleh data hasil tes swab 1.264 orang positif Covid-19. Ditanya mengenai hal itu, Emil menyatakan belum bisa mengkonfirmasinya secara pasti.
“Contoh, di awal-awal kan laporannya 200 ya, maka kami sampaikan kepada masyarakat sesuai informasi. Di hari berikutnya, setelah ada pengumuman dari pusat, diumumkannya 962. Itu kalau ditotal. Dilaporkannya kan sebetulnya dalam tiga hari, totalnya 1.200-an,” katanya.
• Pontren Miftahul Huda Deklarasikan KH Asep Maoshul Affandi di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya 2020
Emil pun mengintruksikan jajaran Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat dan Kota Bandung untuk melakukan pelacakan keluarga perwira dan siswa yang dinyatakan positif. terlebih, dari setiap siswa, diberikan waktu pesiar sehari dalam seminggu.
“Kalau kesiapan rumah sakit, dari 1.200-an itu mayortas OTG, hanya 17 yang di RS Dustira. Karena tadi angkatan darat (TNI AD) sudah punya sistem yang kuat, maka sebagian dibawa ke Jakarta di RSPAD Gatot Subroto. Jadi Beban di non-Dustria dan non-RSPAD belum ada. Sementara per hari ini ketersian RS di Jawa Barat baru 27 persen, masih terkendali,” katanya.
Emil mengatakan Covid-19 tidak pilih-pilih untuk menulari siapapun. Di Amerika Latin, Presiden Brazil, Honduras, dan Bolivia, dinyatakan positif Covid-19. Sebelum obatnya datang, katanya, maka cara melawannya adalah 3M, yakni mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.