Paling Berpotensi Tertular Covid-19, Ini 9 Tips Dokter Reisa bagi Penyandang Penyakit Tidak Menular
PTM merupakan kelompok penyakit yang berpotensi tinggi menjadi penyakit penyerta atau komorbid sehingga sangat rentan jika teinfeksi Covid-19.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Kesehatan menyebutkan bahwa penyakit yang termasuk ke dalam penyakit tidak menular (PTM) merupakan kelompok penyakit yang berpotensi tinggi menjadi penyakit penyerta atau komorbid sehingga sangat rentan jika teinfeksi Covid-19. Penyakit yang termasuk dalam kelompok PTM antara lain hipertensi, diabetes melitus, penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, dan kanker.
Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro, menjelaskan, terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan bagi para peyandang PTM. Antara lain menjaga asupan makanan dan minuman, menjalankan kebiasaan sehat dan rutin melakukan pemeriksaan ke dokter, terutama pemeriksaan dengan dokter yang telah mengetahui rekam medis para penyandang PTM.
"Konsultasi dengan dokter apabila memungkinkan dengan bantuan telemedis atau konsultasi online. Tentunya diupayakan dengan dokter yang sudah mengetahui rekam medis kita," ujar Reisa saat konferensi pers di Media Center Gugus Tugas Nasional, Rabu (8/7/2020).
• Jujur, Ayu Ting Ting Pilih Duda Sule Ketimbang Didi Riyadi, Lebih Berharap yang Setia?
Reisa juga menyampaikan sembilan tips tambahan bagi para penyandang PTM. Bagi penyandang PTM yang berusia 50 tahun ke atas, diharapkan dapat tinggal di rumah untuk mengurangi potensi tertular Covid-19.
"Pertama, tetap berada di rumah, terutama bagi yang berusia 50 tahun ke atas," katanya.
Kedua, meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan bergizi, hindari gula dan lemak berlebih.
• Pasien Covid-19 di Sumedang Bertambah, Dijemput Petugas Setelah Salat Asar Berjemaah di Masjid
Selain itu konsultasikan dengan dokter terkait suplemen atau multivitamin yang dapat dikonsumsi.
"Ketiga, jaga jarak minimal satu hingga dua meter, hindari kerumunan atau keramaian," ucapnya.
Mencegah perpindahan droplet yang berpotensi menularkan virus SARS-CoV-2, lakukan cuci tangan dengan sabun dengan air mengalir selama minimal 20 detik. Jika tidak memungkinkan, gunakan hand sanitizer yang mengandung 60 persen alkohol.
• Sejarah Persib Bandung 9 Juli: Wasit Anulir Gol Essien, Persib Keok di Kandang Madura United
Selanjutnya, gunakan masker jika harus keluar rumah.
Keenam, hindari menyentuh wajah, hidung, mata dan mulut sebelum mencuci tangan.
"Ketujuh, upayakan aktivitas fisik selama 30 menit per hari atau dapat disesuaikan dengan saran dokter guna meningkatkan imunitas tubuh. Namun, hindari aktivitas dengan intensitas yang tinggi," jelas Reisa.
Kedelapan, istirahat yang cukup selama enam hingga delapan jam sehari untuk mendapatkan kualitas tidur yang baik.
Jika mulai merasa stres, bingung dan takut, bicarakan perasaan tersebut pada orang yang dipercaya.
Saling menguatkan dapat menjadi obat dari rasa stres. Terus beribadah, membaca buku, mendengar musik atau melakukan aktivitas lain yang dapat membantu melawan rasa cemas.
• 10 Foto Cantik Amanda Manopo yang Dirumorkan Pacaran dengan Billy Syahputra
Reisa menambahkan bagi masyarakat untuk selalu mengikuti anjuran pemerintah yang disiarkan resmi setiap hari.
"Hanya percaya yang terbukti kebenarannya. Hindari mitos dan hoaks yang membuat Anda panik," tambahnya.
• Luis Suarez Naik ke Peringkat Tiga Daftar Top Scorer Barcelona, Bisa Kejar Messi?
Terakhir, Reisa mengimbau masyarakat yang merasa sehat agar tetap melakukan deteksi dini ke rumah sakit melalui screening minimal enam bulan hingga satu tahun sekali.
• Ramalan Zodiak Cinta Anda Hari Ini, Pisces: Kamu Akan Segera Bertemu Orang Spesial
Beberapa hal yang perlu dipantau adalah tekanan darah, gula darah, indeks berat badan dan indikator kesehatan personal lainnya. (*)