Virus Corona di Jabar
Ada 200 Calon Perwira di Bandung Positif Covid-19, Warga Sekitar Secara Akan Jalani Rapid Test
Ada 200 calon perwira Angkatan Darat yang positif corona. Wali Kota Bandung meminta warga dirapid test.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Klaster baru Covid-19 muncul di Kota Bandung.
Ini membuat semua warga yang tinggal di sekitar Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) di Kelurahan Hegarmanah, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, akan menjalani tes cepat massal.
Ini menyusul terjadinya penyebaran Covid-19 secara masif di sekolah calon perwira itu.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, Oded M Danial, mengatakan, tes cepat atau rapid test harus dilakukan segera untuk memastikan terputusnya rantai penyebaran virus.
"Begitu mendapat informasi dari Kepala Dinas Kesehatan, saya langsung minta agar masyarakat di sekitar Secapa di-rapid test," ujar Oded M Danial saat ditemui di Jalan Ambon, Kota Bandung, Selasa (8/7).
Oded mengaku belum bisa memutuskan apakah akan membatasi aktivitas masyarakat di sekitar Secapa AD atau tidak.
"Sementara ini kami akan fokus dulu melakukan tes cepat kepada masyarakat di sekitar. Itu dulu yang paling mendesak," ujar Oded M Danial.
Sekertaris Daerah (Sekda) Ema Sumarna, yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung, mengatakan, Gugus Tugas terus berkoordinasi dengan Secapa AD.
Ema meminta warga yang tinggal di sekitar Secapa AD tetap tenang. Ema juga meminta warga untuk terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Sebab, jika terjadi penyebaran, ujarnya, bukan tidak mungkin Kota Bandung kembali masuk zona kuning atau merah.
"Kalau balik lagi ke zona kuning kita bakal lelah, drop secara psikologis. Apalagi ke (zona) merah, ekonomi tutup lagi, toko-toko pribadi ditutup lagi. Kita tidak mau seperti itu lagi," ujarnya.
Lebih dari 200 calon perwira di Secapa AD dipastikan terinfeksi korona setelah menjali tes usap (swab) yang dilakukan tim dari Kesdam.
Semua yang dinyatakan positif sudah diisolasi.
Delapan di antaranya dirawat di RS Dustira Kota Cimahi dan sebagian lagi di RSPAD Gatot Soebroto.
"Jumlah yang terkena kemarin memang belum fiks, ya, karena belum selesai pemeriksaannya. Namun, diperkirakan di atas 200 yang terpapar. Kami melakukan antisipasi, termasuk untuk isolasi," ujar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Berli Hamdani, saat ditemui di Gudang Bulog Jabar, kemarin.