Pelukis Asal Braga Mendunia, Lukisan Ropih Khas Warna Emas, Dijual ke Orang Spanyol dan Brasil
Lukisan buatan Braga terkenal ke mancanegara. Tak terkecuali lukisan Ropih Amantubillah (61). Abah Ropih menjual lukisannya hingga ke Spanyol, Inggris
"Wahyu sekarang maju. Dia sekarang melukis di Cipedes," kata Ropih.
Ropih semula terkenal sebagai pelukis beraliran realis. Namun, kini, dia mengaku menjadi pelukis aliran ekspresionis karena tangan kanannya sudah tidak cekatan lagi untuk melukis.
Sejak mengalami stroke, empat tahun yang lalu, dia melukis menggunakan tangan kiri. Menurutnya, sulit melukis realis dengan menggunakan tangan kiri.
Ropih mengaku dulu dalam sebulan ia bisa menghasilkan empat hingga lima lukisan. Namun, katanya, sekarang hanya satu lukisan. Ropih mengaku karyanya hampir habis.
"Kalau lagi mau, ya, melukis. Melukis itu tergantung mood-nya," ujarnya. "Saya melukis sampai saya tidak mampu. Kalau saya mampu, mah, saya terus."

Pengalaman Unik Ropih
Ropi mengisahkan sebuah pengalaman uniknya selama berkarier menjadi pelukis. Dia pernah melukis di jalan, ukurannya kecil dan hanya membutuhkan 15 menit untuk menyelesaikannya, tapi ternyata bisa laku Rp 10 juta.
Saat itu, katanya, ada orang Inggris lewat, yang bilang lukisannya bagus. "Kejadiannya 8 tahun yang lalu. Orang Inggris itu nanya, 'Kalau dibeli berapa.' Saya tawarkan Rp 10 juta langsung dibeli, padahal ukurannya kecil," kata Ropih.
Temanya topeng, kata Ropih, dan melukisnya di Jalan Braga. Waktu itu menurutnya merupakan pengalaman yang indah. "Itulah, ada suatu keindahan, yang tidak bisa dijadikan patokan. Jadi relatif sebenarnya harga lukisan itu," kata Ropih.
Ada juga yang gila lukisan Ropih. Penggemar lukisan Ropih itu membeli 700 lukisan karya Ropih. Dia, kata Ropih, kepala sebuah bank swasta di Bandung. Menurutnya, sampai sekarang, orang itu masih membeli lukisannya.
"Kalau saya melukis, lukisannya kemudian diperlihatkan ke dia, dia pasti membelinya," katanya. (januar ph)