Lewati Sarang Ular Kobra hingga Jari AM Hendropriyono Nyaris Putus, Ini Kisah Pertempuran Kopassus
Pasukan Kopassus yang sebelumnya bernama Kopassandha diterjunkan ke Kalimantan untuk melumpuhkan pemberontakan
Kopassus kerap kali menjalankan misi sulit hingga bertaruh nyawa.
Salah satunya adalah pertempuran di Kalimantan melawan pemberontakan.
Dalam pertempuran itu, tim Kopassus yang diterjunkan melewati sarang ular king kobra hingga AM Hendropriyono nyaris kehilangan jarinya.
TRIBUNJABAR.ID - Pasukan Kopassus yang sebelumnya bernama Kopassandha diterjunkan ke Kalimantan untuk melumpuhkan pemberontakan Pasukan Gerilya Rakyat Serawak (PGRS) dan Pasukan Rakyat Kalimantan Utara (Paraku).
Sebanyak 11 personel Kopassus dipimpin AM Hendropriyono dikirim ke Kalimantan.
Saat itu, PGRS dan Paraku melakukan pemberontakan dan lebih merongrong pemerintahan Malaysia.
Oleh sebab itu, dibentuklah pasukan gabungan Indonesia-Malaysia.
Mengutip Operasi Sandhi Yudha karangan AM Hendropriyono yang tercantum dalam artikel Intisari berjudul Kisah Tim Halilintar Kopassus, Terjun ke Medan Tempur Bersenjatakan Sebilah Pisau yang dipublikasikan pada 16 Oktober 2019, PGRS/Paraku berulah pada periode 1968-1974.
Pasukan yang dipimpin Hendropriyono itu dinamakan Tim Halilintar.
Mereka menerapkan teknik bunuh senyap atau silent kill agar keberhasilan operasi lebih terjamin.
Sesuai namanya, mereka hanya diberikan senjata pisau komando dan hanya Hendropriyono yang bawa pistol untuk berjaga-jaga.
Tugas mereka menangkap petinggi PGRS/Paraku dengan jabatan Sekretaris Wilayah III Mempawah bernama Siauw Ah San.
Pada 3 Desember 1973 pukul 4 sore operasi dilaksanakan.
Tim Halilintar mulai merayap ke sasaran yang jauhnya sekitar 4,5 Km, melewati hutan rimba Kalimantan yang lebat.
Tim diprediksi akan sampai ke sasaran pukul 10 malam dan melakukan serbuan secara kilat, senyap, tepat ke gubuk markas tempat Ah San pukul 4 pagi.
