Para Pemuda di Indramayu Ini Sulap Limbah Organik jadi Media Pakan Budidaya Maggot BSF

Para pemuda di Kabupaten Indramayu ini menyulap limbah organik yang biasa dijadikan sampah rumah tangga

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
tribunjabar/handika rahman
Para Pemuda di Indramayu Ini Sulap Limbah Organik jadi Media Pakan Budidaya Maggot BSF 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Para pemuda di Kabupaten Indramayu ini menyulap limbah organik yang biasa dijadikan sampah rumah tangga menjadi media pakan budidaya maggot Black Soldier Fly (BSF).

Maggot BSF sendiri diketahui merupakan larva dari jenis lalat besar berwarna hitam yang banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik.

Atau dengan kata lain, maggot BSF adalah bentuk dari siklus pertama (larva) Black Soldier Fly yang nantinya bermetamorfosa menjadi lalat dewasa.

Berkat usaha tersebut Kelompok pemuda yang mengatasnamakan Pemuda Elfarouk Desa Lombang Kecamatan Juntinyuat Kabupaten Indramayu itu bahkan bisa menghasilkan penghasilan hingga jutaan rupiah.

Arus Balik Wisatawan dari Sejumlah Pantai di Palabuhanratu Bikin Macet hingga 10 Kilometer

Ketua Kelompok Pemuda Elfarouk, Yayat mengatakan, usaha tersebut ditekuni para pemuda desa setempat karena banyaknya limbah organik seperti sayuran, buah-buahan, hingga limbah perikanan yang mencemari lingkungan.

"Limbah ini padahal bisa dimanfaatkan dan bisa menghasilkan rupiah," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (28/6/2020).

Sebelum dijadikan media pakan maggot BSF, limbah organik ini, dijelaskan Yayat mesti dicacah terlebih dahulu.

Setelah terpotong-potong, limbah organik lalu diperas dengan menggunakan mesin pres hingga kadar airnya berkurang sampai 80 persen.

"Limbah yang sudah diperas langsung ditebar ke media biofone atau media budidaya maggot," ujarnya.

Seorang Pensiunan di Cikatomas Tasikmalaya Ditemukan Tewas Membusuk di Rumahnya

Setelah usia nol sampai 20 hari, ulat yang memiliki nama latin Hermetia illucens ini bisa langsung bisa dipanen.

"Maggot BSF ini dijual dengan harga 10 sampai 15 ribu rupiah perkilogramnya, untuk dijadikan campuran pakan ternak," ujar dia.

Yayat menyampaikan, banyak permintaan berdatangan dari sejumlah perusahaan pakan ternak.

Maggot BSF ini mengandung zat antibiotik alami dan tidak membawa agen penyakit sehingga sangat baik untuk kesehatan hewan ternak.

Kendati demikian, dirinya masih kewalahan memenuhi permintaan tersebut mengingat stok terbatas akibat kurangnya fasilitas dan lahan yang sempit.

"Berpengaruh sekali ke produksi yang dihasilkan jadi tidak bisa memenuhi target permintaan pasar yang cukup tinggi," ujarnya.

Mengenang Vladimir Vujovic, Si Garang dari Balkan, Membawa Gelar Juara tapi Kemudian Tersingkir

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved