Kisah Penambang Batu di Cimenyan Kabupaten Bandung, Kerja Keras Hanya untuk Meraih Rp 150 Ribu

Tanah sedikit bergetar saat palu diayunkan oleh Hendi (48) ke sebuah batu besar yang masih menyatu dengan tanah

Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
tribunjabar/mega nugraha
Penambang Batu 

Meski secara kasat mata tampak kritis, namun tidak menyurutkan muda-muda untuk datang berswafoto. Ada yang menggunakan sepeda motor, ada juga yang bersepeda.

Saat ketiganya sedang sibuk memecah batu sedimen, tiga pengunjung sedang sibuk berswafoto dengan background pemandangan tebing dan aliran.

Di sudut lain di aliran sungai, sepasang suami istri tampak mengumpulkan batuan kecil dari sungai ke dalam karung. Mereka juga sudah sedari pagi mengumpulkan batuan itu.

"Mau dijual buat kontruksi bangunan villa. Dijual langsung ke pemiliknya. Diangkut pakai mobil bak terbuka, ditarif Rp 120 ribu," kata Ningsih (49) yang membantu suaminya mengumpulkan batuan.

Menurutnya, sudah sebulan terakhir mereka mengumpulkan batuan sedimen untuk dijual ke warga yang sedang membangun rumah.

PSBB Tidak Dilanjutkan, Ajang CFD di Gebu Singaparna Diserbu Warga

"Sekarang lagi banyak yang bikin rumah‎ karena mungkin sudah masuk musim kemarau. Jadi kalau bikin rumah tidak terganggu hujan," kata dia.

Akses menuju lokasi ini lewat Jalan Pasir Impun di Jalan AH Nasution. Waktu tempuhnya tidak lebih dari 15 menit menggunakan sepeda motor.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved