Bantu Tenaga Agar Tidak Gerah Saat Kenakan APD, Tim Ini Kembangkan Alat PAPR

Wakaf Salman bersama Syarif Hidayat yang merupakan penggagas Ventilator Indonesia dan tim Salman Hospital tengah merancang PAPR.

Penulis: Siti Fatimah | Editor: Giri
istimewa
ILUSTRASI APD 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Siti fatimah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Wakaf Salman bersama Syarif Hidayat yang merupakan penggagas Ventilator Indonesia dan tim Salman Hospital tengah merancang powered air purifying respiration (PAPR)

Langkah tersebut dilakukan karena banyak tenaga medis yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19 kebanyakan mengenakan alat pelindung diri (APD) level 3. Tidak jarang, kondisi tersebut membuat tidak nyaman penggunanya karena merasa gerah.

"Dengan alat ini, pengguna APD tidak akan merasa gerah dan panas karena pakaiannya disambungkan dengan blower. Sehingga saat sedang bekerja dengan menggunakan APD, menjadi lebih nyaman," kata Direktur Badan Wakaf Salman ITB, Muhammad Khirzan Nazar Noe'man, di Bandung, Jumat (27/6/2020).

Ia mengatakan, alat ini kini sedang dalam proses sertifikasi oleh PT Salman Global Medika (SGM).

Selain itu, saat ini masih terus dilakukan pengecekan dari sisi kegunaan, kemudahan, serta terpenting adalah dari sisi kenyamanan bila PAPR ini diaplikasikan.

"Pastinya juga seperti halnya membuat sebuah produk, harus kami pastikan juga perizinannya. Bila memang sudah dinyatakan siap semua, tentu ada rencana di produksi banyak, tapi untuk tahap awal rencananya sekitar 100 PAPR lebih dulu," katanya.

Menurutnya, Wakaf Salman juga turut berinovasi untuk mendukung penanganan pandemi Covid-19.

Sejak 26 Maret 2020, Wakaf Salman ITB telah giat menggerakkan masyarakat umum untuk saling membantu dalam menghadapi pandemi ini lewat program follow for donate. Satu orang followers baru senilai dengan donasi Rp 5.000.

Selama dua bulan, sampai dengan 26 Mei 2020, sebanyak 14.330 sahabat penderma telah mem-follow akun Instagram @wakafsalman.itb. Jumlah followers tersebut setara dengan total donasi sebesar Rp 71.650.000. 

Adapun total donasi dan wakaf yang terhimpun selama bulan Mei 2020 sebesar Rp 4.233.096.675.

Total donasi yang terhimpun telah didistribusikan lewat program penyaluran, antara lain pemberdayaan 120 UMKM untuk memproduksi 55.631 alat pelindung diri (APD) yang disalurkan kepada fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) dan masyarakat umum di Jawa Barat.

Komisioner Bawaslu Cianjur Jalai Rapid Test, KPU Minta Jadwal Ulang

Selain itu ada juga berbagi Roti bersama Elfoundation dan Gojek sebanyak 4.900 roti ke masyarakat terdampak pandemi di Bandung Raya serta pembagian bantuan langsung tunai (BLT) bersama Baitul Maal Muamalat (BMM) kepada 200 orang warga terdampak pandemi di Jawa Barat.

Link Live Streaming Perempatfinal Piala FA Norwich-Manchester United, Asa MU Kembalikan Kejayaan

Ryan Faisal, Corporate Secretary Wakaf Salman ITB, mengatakan, Wakaf Salman ITB pun juga membantu laboratorium Bio Safety Level-3 (BSL-3) di Universitas Padjajaran (Unpad), Jatinangor, dalam pemenuhan APD untuk para petugas laboratorium.

Kerugian Akibat Kompetisi Berhenti Diperkirakan Capai Rp 3 T, Bukti Sepak Bola Sudah Jadi Industri?

BSL-3 bertugas membantu mempercepat proses pemeriksaan Covid-19 untuk wilayah Jawa Barat.

"Pemenuhan APD ini akan sangat membantu percepatan proses pemeriksaan oleh BSL-3," Katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved