Sudah Ada 300 Kasus DBD di Cianjur, 7 di Antaranya Meninggal Dunia Sejak Awal Tahun

Menurutnya, untuk kriteria penetapan KLB, kasus yang terjadi harus naik dua kali lipat.

Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Ravianto
Pixabay
gejala dan cara pencegahan demam berdarah atau DBD 

TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal mengatakan, ada 300 kasus demam berdarah dengan 7 angka kematian sejak Januari sampai dengan Juni 2020.

Menurutnya, meski demikian jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama kasus DBD di Cianjur saat ini lebih rendah.

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu kasus DBD bisa dikatakan turun," kata Yusman di Mapolres Cianjur, Kamis (25/6/2020).

Menurutnya, untuk kriteria penetapan KLB, kasus yang terjadi harus naik dua kali lipat.

"Kasus DBD saat ini sudah mulai turun," katanya.

Menurutnya, kasus DBD sama bahayanya dengan kasus covid-19, karena kedua penyakit tersebut disebabkan dari infeksi.

"Kalau kasus DBD di Kabupaten Cianjur paling banyak terjadi di wilayah Cianjur utara," katanya.

Munculnya kasus DBD di Kabupaten Cianjur belum bisa dijadikan sebagai kejadian luar biasa (KLB).

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur Irfan Nur Fauzi mengatakan, penetapannya hanya bisa dilakukan oleh Bupati dan hingga saat ini belum ada informasi untuk ditetapkan menjadi KLB.

"Ini belum bisa ditetapkan sebagai KLB," kata Irfan di tempat yang sama.

Menurutnya imbauan ke masyarakat saat ini selain pencegahan covid-19 juga dilakukan imbauan pola hidup sehat untuk pencegahan DBD.

"Imbauan bagi masyarakat sekarang lebih pencegahan terhadap pandemi covid-19, disamping itu juga dilakukan penegahan DBD," ujarnya.(fam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved