Anak Kambing Mata Satu di Sumedang Mati, Warga Sedih Ada yang Meneteskan Air Mata

Matinya anak kambing bermata satu yang sempat menghebohkan warga Kampung Burujul membuat warga sedih dan merasa kehilangan.

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Giri
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
Kambing bermata satu di Sumedang. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Matinya anak kambing bermata satu yang sempat menghebohkan warga Kampung Burujul, RT 03/RW03, Desa Cigentur, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, membuat warga sedih dan merasa kehilangan.

Pasalnya, kelahiran kambing milik pasangan suami-istri, Adi dan Wawat Suryati, itu sempat menghebohkan warga sekitar dan lokasi kandang kambing itu tidak pernah sepi dikunjungi warga.

Mereka silih berganti berdatangan untuk melihat kambing bermata satu tersebut karena menilai ini merupakan suatu yang unik. Meski begitu, mereka enggan berspekulasi terkait mitos yang beredar selama ini.

"Jelas warga dan perangkat desa merasa menyayangkan. Ada warga juga yang sampai mengeluarkan air mata," ujar seorang perangkat Desa Cigentur, Cucu Sunarya, saat dihubungi Tribun, Rabu (24/6/2020).

Kambing bermata satu.
Kambing bermata satu. (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)

Selain itu, kata Cucu, warga dan perangkat desa menyayangkan karena lahirnya kambing mata satu ini merupakan suatu keajaiban dan baru pertama kali terjadi.

"Sampai-sampai sempat menghebohkan warga, jadi mereka merasa kehilangan," katanya.

Warga Kampung Burujul, RT 03/RW 03, Desa Cigentur, Kecamatan Tanjungkerta, Kabupaten Sumedang, sempat dikagetkan dengan kelahiran seekor anak kambing bermata satu karena kambing tersebut berbeda dengan kambing pada umumnya.

Kambing betina yang lahir pada Senin (22/6/2020) sekitar pukul 11.00 WIB itu memiliki bulu berwarna putih pada bagian tubuh dan warna hitam pada bagian kulit hingga kepala serta mata yang hanya satu itu berada di tengah kepala.

Mata kambing mungil ini sangat berdekatan dengan bagian mulut, sehingga warga menilai kelahiran kambing ini sangat unik dan sebuah keajaiban hingga sempat menghebohkan dan mengagetkan warga sekitar.

Gojek Hanya Fokus di Tiga Bisnis Inti, Ini yang Diperoleh Karyawan yang Di-PHK

Pipih (60) warga sekitar yang mengurus kambing tersebut mengatakan, proses kelahiran kambing bermata satu itu waktunya cukup lama jika dibandingkan dengan proses lahiran kambing yang lain.

"Anak kambing itu harusnya keluar (lahir) pada pukul 08.00 WIB, tapi baru lahir pada pukul 11.00 WIB kemarin," ujar Pipih saat ditemui di Kampung Burujul, Selasa (23/6/2020).

PSBB di Kota Bandung Menjadi Titik Balik, Hanya Ada 6 Kasus Kematian Akibat Covid

Cucu Sunarya mengatakan, matinya anak kambing bermata satu itu karena tidak bisa mencerna makanan apa pun, termasuk saat diberi susu pun harus menggunakan dot dengan cara ditetes.

"Ya, betul mati kemarin sekitar pukul 14.15 WIB," ujarnya saat dihubungi Tribun, Rabu (24/6/2020).

Anggota TNI Pasukan Perdamaian PBB Gugur di Kongo, Menlu Retno Marsudi Serukan Investigasi

Menurutnya, tidak ada faktor yang lain penyebab meninggalnya anak kambing tersebut. Warga dan perangkat desa menduga karena kambing ini kesulitan untuk mencerna makanan maupun minuman.

Unggul 20 Poin dari Manchester City, Pelatih Liverpool Juergen Klopp Tidak Menduga

"Tidak ada faktor lain, kedinginan juga tidak karena kemarin gak ada hujan. Hanya susah makan saja, pas lahir juga dikasih susu cuma bisa setetes," ucap Cucu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved