Kota Bandung Endemis Demam Berdarah Dengue, Angkanya Tertinggi di Jawa Barat
Kota Bandung menjadi daerah dengan kasus penyakit DBD tertinggi di Jawa Barat. Hal itu berdasarkan data di Dinas Kesehatan Jawa Barat.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kota Bandung menjadi daerah dengan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) tertinggi di Jawa Barat. Hal itu berdasarkan data di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.
Sejak Januari hingga Mei 2020, terdapat 1.748 kasus demam berdarah. Dari jumlah tersebut, sembilan di antaranya meninggal dunia.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Rosye Arosdiani, mengakui Kota Bandung memang endemis DBD
"Kita memang betul tinggi, tapi kalau dibanding dengan tahun lalu, di bulan yang sama sebetulnya belum mencapai ke angka yang sama di tahun lalu (menurun). Kota Bandung kan, memang endemis, jadi sepanjang tahun memang tinggi," ujar Rosye saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (18/6/2020).
Tahun lalu, kata Rosye, kasus DBD di Kota Bandung dari Januari hingga Mei mencapai 3.201 kasus, 11 di antaranya meninggal dunia.
"Tapi bukan berarti tidak ada, ini kasusnya cukup tinggi," ucapnya.
Setiap tahun, angka kasus DBD di Kota Bandung memang tinggi. Penyebabnya, kata dia, bisa saja karena letak geografis Kota Bandung yang memiliki banyak cekungan.
"Di luar itu kan, ada tempat yang memungkinkan menjadi perindukan dari nyamuk, yang pasti belum optimal itu jadi bahan evaluasi kita semua," katanya.
Rosye mengatakan, di tengah pandemi Covid-19 ini pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan dan penanganan maksimal untuk kasus DBD seperti melakukan gerakan satu rumah satu jumantik dan pelaksanaan fogging.
• Ada ASN di Majalengka Gandeng LSM untuk Kenaikan Pangkat, Ini Kata Bupati Karna Sobahi
"Kalau misalnya untuk pemberantasan sarang nyamuknya, itu adalah strategi utama untuk DBD. Kami memang melakukan penanganan tehadap demam berdarah, jadi kami tidak hanya mengurus Covid-19. Jadi, tata laksana, kami laksanakan seperti biasa," ucapnya.
• Dakwaan kepada Tiga Tersangka Sunda Empire Munculkan Tawa di Ruang Sidang
Pelayanan di puskesmas dan rumah sakit pun, sambung Rosye, tetap berjalan seperti biasa, baik saat ada pandemi Covid-19 maupun tidak.
• Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Pernah Lakukan Kesalahan Ini Saat Jadi Pelatih
"Petugas kesehatan tetap sama, saat pandemi atau di luar pandemi, teman-teman puskesmas tetap memberikan pelayanan terhadap semua kasus, termasuk di dalamnya DBD," katanya. (*)