Perisb Bandung
Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Pernah Lakukan Kesalahan Ini Saat Jadi Pelatih
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, sudah merasakan asam garam sepak bola sejak tahun 1966.
Penulis: Ferdyan Adhy Nugraha | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferdyan Adhy Nugraha
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts, sudah merasakan asam garam sepak bola sejak tahun 1966.
Menurut Robert Alberts, dunia sepak bola khususnya kepelatihan tidak semudah yang dibayangkan oleh banyak orang.
Banyak aspek yang harus diperhitungkan sebelum membentuk sebuah tim yang sangat kuat.
Selama menjadi pelatih dari tahun 1984 hingga kini, dia harus bisa membuat pemain memahami apa yang menjadi keinginannya.
"Satu hal yang paling dipelajari dari itu adalah pelatih harus menerapkan taktik sesederhana mungkin karena kalau tidak, bisa membuat pemain kebingungan. Mereka akan terlalu banyak berpikir soal itu dan menjadi tidak fokus untuk menunjukkan kemampuan terbaik di lapangan," ujar Robert.
Pada suatu momen, Robert pernah membuat kesalahan besar saat menangani sebuah tim.
Kala itu kata Robert, dirinya sukses menjadi juara dan mampu lolos ke level berikutnya.
"Di masa pramusim saya lebih banyak bekerja di aspek teknik. Kami banyak mendalami latihan dengan bola untuk meningkatkan teknik mereka. Tapi pada bagian itu membuat pemain jadi kehilangan konsentrasi. Mereka jadi lebih fokus pada bagaimana saya melakukan ini (teknik) di pertandingan seperti anak kecil, ketika ingin sesuatu, maka harus didapatkan. Itu kesalahan besar saya sebagai coach," katanya.
• Rapid dan Swab Test di Pasar Soreang Diikuti 200 Orang, Tak Ada Penolakan di Kabupaten Bandung
Namun kesalahan itu membuat pelatih asal Belanda tersebut mengambil pelajaran sehingga tak akan terulang lagi di masa depan.
Oleh karena itu, dia menganggap, kesalahan adalah hal yang normal. Terpenting, menurutnya, kesalahan itu bisa menjadi pijakan baru untuk bangkit.
• Ada Mediasi dan Memaafkan, Proses Hukum Aksi Pemukulan Karyawan Le Eminence Hotel Tetap Jalan
"Kesalahan adalah hal normal di sebuah permainan, jadi saya harus hidup berdampingan dengan itu dan menjadi pelajaran bahwa ketika melakukan kesalahan, saya harus bangkit dan tidak boleh melakukan kesalahan yang sama di masa depan," ucapnya.
• Polisi Tak Temukan Tanda Kekerasan di Tubuh Orang Meninggal di Objek Wisata Waduk Darma
Sebelum menangani Persib bandung sejak musim lalu, Robert sudah melatih dua tim lain di Indonesia. Dia bahkan mengantarkan Arema Indonesia juara LSI 2009/2010. Kemudian, belakangan hampir mengantarkan PSM Makassar menjadi yang terbaik. (*)