Ustaz dan Ustazah Pontren Riyadlul Ulum Wadda'wah Kota Tasikmalaya Di-Rapid Test, Begini Hasilnya
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, merilis hasil rapid test terhadap lebih dari 100 ustaz dan ustazah
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya, merilis hasil rapid test terhadap lebih dari 100 ustaz dan ustazah pengajar di Pondok Pesantren (Pontren) Riyadlul Ulum Wadda'wah, Condong, Kecamatan Cibeureum, Senin (15/6/2020).
"Ada sekitar 123 pengajar pontren menjalani rapid test. Alhamdulillah hasilnya semua non-reaktif," kata Kepala Dinkes, Uus Supangat, yang juga juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Senin (15/6/2020) petang.
Uus mengatakan, dengan hasil rapid test yang melegakan di pontren terbesar di Kota Tasikmalaya ini, maka pontren tersebut sudah siap menerima kembali kedatangan santri yang sempat dipulangkan maupun santri baru.
"Pelaksanaan rapid test terhadap seluruh tenaga pengajar, dalam rangka sterilisasi pontren sebelum dihuni kembali para santri untuk menimba ilmu agama," kata Uus.
• Pemuda Sukabumi yang Tenggelam di Pantai Karang Hawu Cisolok Ditemukan Tak Bernyawa
Menurut Uus, dipilihnya pontren ini untuk pelaksanaan rapid test, karena santrinya terbanyak di Kota Tasikmalaya. "Sebelum santri berdatangan kembali, para pengajarnya harus aman dulu. Selain itu, rapid test massal adalah langkah menuju new normal," ujar Uus.
Di pontren ini, tambah Uus, jiga ternyata sudah menerapkan protokol kesehatan serta ada klinik dengan tiga dokter dan perawat.
Wali KotaTasikmalaya, Budi Budiman, yang sempat meninjau pelaksanaan rapid rest, mengaku lega di salah satu pontren terbesar di Kota Tasikmalaya itu tidak ada yang reaktif.
"Kami ikut bersyukur, alhamdulillah di pontren besar itu seluruh pengajarnya non-reaktif. Berarti sudah steril dan siap menerima kedatangan kembali para santri," ujar Budi.
• Hari Pertama Dibuka, Begini Protokol Kesehatan Di Trans Studio Mall Bandung
Para santri yang akan kembali belajar ilmu agama di pontren, diwajibkan memiliki surat keterangan sehat serta hasil rapid test.
"Ini semua dilakukan agar pontren terhindar menjadi klaster penyebaran Covid-19. Penerapan protokol pun harus secara ketat dilakukan," kata Budi.