Pekan Depan Resepsi Pernikahan Bisa Digelar di Garut, Vina Lega, Sudah Pesan Gedung Sejak Tahun Lalu
Di masa new normal resepsi pernikahan bisa kembali digelar. Di Garut mulai pekan depan.
Penulis: Firman Wijaksana | Editor: taufik ismail
"Resepsi di hotel, gedung, atau rumah boleh dilakukan. Tidak perlu izin asal terapkan protokol kesehatannya," ucapnya.
Vina Nasifah (28), warga Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi yang akan melangsungkan pernikahan pada bulan Agustus mengaku lega karena resepsi pernikahan sudah boleh digelar.
Pasalnya, Vina sudah memesan gedung sejak tahun lalu.
"Kan takut gedungnya full, jadi pesan dari tahun kemarin. Eh pas ada corona sempat bingung karena bisa gagal resepsi," ucap Vina.
Kekhawatiran Vina terobati setelah mendengar kabar resepsi pernikahan sudah diperbolehkan pemerintah. Tentu saja, resepsi pernikahan yang akan dilangsungkan berbeda dengan masa normal dulu.
"Pasti nanti enggak bisa salaman langsung sama tamu. Harus jaga jarak juga. Kayaknya nanti nikah juga pakai masker," ujarnya.
Dengan kondisi saat ini, Vina juga tak akan mengundang terlalu banyak orang.
Pernikahan yang akan dilakukannya dua bulan lagi, jadi hal yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Agung Julianto (25), warga Kecamatan Cisewu mengaku baru mendengar jika resepsi pernikahan boleh kembali digelar. Agung masih khawatir untuk mengadakan pesta pernikahan di saat kondisi seperti ini.
"Rencananya bulan depan mau nikah. Cuma masih ragu ada pesta atau enggak. Lihat dulu kondisinya nanti," ujar Agung
Jika akan mengadakan pesta, ia harus mengatur sendiri protokol kesehatan. Gelaran resepsi tak diadakan di gedung dan menyewa jasa wedding organizer.
"Paling sama keluarga calon istri nanti dijaganya kalau ada pesta. Protokolnya sih paling pakai masker sama ada hand sanitizer," katanya.
Ketua Komunitas Wedding Garut (KWG), Budi Kurniadi, akan segera menyosialisasikan simulasi resepsi itu ke wedding organizer.
Pihaknya pun sudah siap untuk memakai protokol kesehatan saat mengadakan resepsi di masa new normal.
"Bedanya di masa new normal dan masal normal ya penerapan protokol saja. Kami juga bisa menyesuiakan demi keamanan dan kenyamanan juga," kata Budi.