Rumah Kreatif Ada Kenaikan Pemakaian Listrik, Fadli Zon Sebut PLN Salah Rumah: Saya Tunggu di Benhil

Tweet Fadjroel itu dibuat menanggapi tweet Fadli Zon pada Selasa (9/6/2020), yang mengeluh kenaikan listrik di rumahnya.

Editor: Ravianto
Istimewa
Tim kuasa hukum Bahar saat melakukan pertemuan dengan anggota DPR, Fadli Zon di Perpustakaan Fadli Zon, Jalan Danau Limboto Nomor 96, Bendungan Hilir, Jakarta, Rabu (20/5/2020), malam. 

“Karena secara pemakaian sudah betul, ya solusi yang kami tawarkan sama dengan yang lain, artinya cicilan pembayaran,” kata Manager Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Malang Raya, M Eryan Saputra, seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/6/2020).

Adapun nilai tagihannya tetap sama, yaitu sesuai dengan invoice nomor 513010180722-0520 senilai Rp 20.158.686.

“Nilai tagihan tetap. Tapi, metode pembayarannya yang dicicil,” jelasnya.

Eryan mengatakan, skema pembayaran itu merupakan hasil kesepakatan antara pihaknya dan pelanggan.

Saat ini, pihaknya masih mensimulasikan besaran cicilan untuk Teguh yang merupakan pemilik bengkel di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

“Pelanggan lagi ke kantor unit kami untuk membuat surat pengakuan hutang atau SPH cicilannya. Jadi, besaran cicilan masih dia ingin simulasi di kantor. Tadi, kami menghitungnya secara kasar, tapi kalau sudah di aplikasi terlihat cicilan per bulannya,” ujar dia.

Tagihan Naik Tajam

Diketahui, tagihan listrik di bengkel milik Teguh Wuryanto (56) menanjak tajam menjadi Rp 20.158.686.

Tagihan itu naik sebesar 20 kali lipat dari total tagihan yang dibayar di periode sebelum-sebelumnya.

Padahal, volume penggunaan alat di bengkel yang ada di Desa Bedali, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, menurun sejak terjadi pandemi Covid-19.

“Akhirnya harus dibayar, kalau tidak mau dibayar harus (melayangkan protes) ke Jakarta (kantor PLN Pusat) mungkin. Karena tagihan sudah keluar dan harus dibayar,” kata Teguh, saat dihubungi Kompas.com, melalui sambungan telpon.

Teguh mengatakan, kenaikan tagihan listrik terjadi sejak meteran listrik di bengkelnya diganti dari yang analog ke meteran listrik digital pada Januari 2020 lalu.

Setelah itu, tagihan listrik yang diterimanya naik.

Namun, Teguh menganggap kenaikan itu merupakan hal yang wajar karena berganti meteran digital.

Berdasarkan pada invoice tagihan yang diterima oleh Teguh, nilai tagihan pada bulan Februari 2020 sebesar Rp 2.152.494.

Kemudian ada Bulan Maret, nilai tagihannya hanya Rp 921.067. Pada Bulan April, nilai tagihannya sebesar 1.218.912.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved