Virus Corona di Jabar

Dari 4 Ribu Alat Rapid Test yang Dibeli Pemkot Sukabumi, Baru 1.400 yang Digunakan

Dari 4 ribu alat rapid test yang dibeli Pemkot Sukabumi, baru 1.400 yang digunakan.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/Fauzi Noviandi
ASN yang bertugas di tempat pelayanan publik tengah menjalani rapid test. 

Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi

TRIBUNJANAR.ID, SUKABUMI - Satgas Covid-19 Kota Sukabumi telah menggunakan 1.400 dari 4 ribu alat rapid test yang dibeli Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi.

Langkah tersebut dilakukan untuk keperluan kajian di masa penerapan new normal.

Jubir Covid-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana, mengatakan dari sebanyak 4 ribu alat rapid test yang dibeli oleh Pemkot Sukabumi, sekitar 1.400 sudah digunakan.

"Hingga saat ini dari 4 ribu alat rapid test yang disediakan, baru sebanyak 1.400 yang sudah digunakan, dan dilakukan dengan secara bertahap," katanya saat di ruangannya, Senin (8/6/2020).

Dari 1.400 alat rapid test yang sudah digunakan itu, ucap dia, dilakukan terhadap 171 orang pejabat Eselon III di Lingkungan Pemkot Sukabumi yang bertugas di pelayanan publik, 40 orang warga penderita thalasemia, dan masyarakat umum lainnya.

"Rapid test digelar mulai di sejumlah tempat pusat keramaian, di Kantor Kecamatan, dan di Dinkes Kota Sukabumi. Rapid test yang dilakukan itu secara massal itu digunakan perpeluan kajian di masa adapatasi kebiasaan baru (AKB)," ucapnya

Ia menambahkan, rapid test yang dilakukan secara massal tersebut sangat penting dilakukan dan sebagai bahan untuk melakukan kajian di masa penerapan new normal atau AKB.

"Rapid test setiap harinya hampir kami lakukan, bahkan setiap hari bisa digunakan hampir sebanyak 40 hingga 50 alat rapid test," ucapnya.

Wahyu menambahkan, apabila ada hasil rapid test yang menunjukan reaktif maka akan dilakukan tindakan preventif, seperti pemeriksaan sempel Swab PCR, dan melakukan isolasi.

"Kalau ada yang positif kami lakukan swab. Kami kabari atau kami jemput yang bersangkutan, dan hasilnya baru akan muncul beberapa hari lagi, kita tunggu saja," katanya.

Satu Blok Pasar Tradisional di Kota Bandung Ditutup, Imbas Klaster Pasar, Ada Juga Klaster Ojol

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved