Ketua YKKJRK : Rasa Khawatir, Godaan yang Hambat Ulurkan Tangan Terhadap Sesama
Tim Javaretro YKKJRK dan TNI melalui Kogartap II/Bandung, menggelar aksi baksos rutin setiap minggu di masa pandemi Covid-19.
Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah sudah membuat aturan baru yaitu fase normal baru atau new normal.
Namun hal ini bukan berarti musim "paceklik" sudah berahir karena masih banyak masyarakat yang masih merasakan dampak wabah Covid-19 khususnya masyarakat kecil, banyak warga yang belum mendapatkan pekerjaannya kembali akibat dampak pandemi ini.
Hal itu disampaikan Ketua Yayasan Kebhinekaan Kesatuan Jiwa Raga Kami ( YKKJRK), Petrus Adamsantosa di sela baksos rutin mingguan yang digelar setiap Sabtu.
• Baksos Rutin YKKJRK Menjadi Pewarta Harapan Bagi Sesama

Menurut Adam, ketika kita sudah menyadari pentingnya rasa peduli,hal pertama yang harus dilakukan adalah menolong sesama.
Sebab, menurutnya, bisa jadi hal yang menurut kita kecil, namun ternyata sangat berarti bagi orang lain.
"Sudah menjadi kewajiban kami yang mempunyai rezeki berlebih untuk membantu sesama manusia yang sedang kesulitan, apalagi di masa sekarang, banyak sekali orang yang membutuhkan uluran tangan untuk menyambung hidupnya salah satu penyebabnya adalah kehilangan pekerjaan akibat dari dampak covid 19 ini," tutur Adam di sela Baksos di Javaretro Hotel, Sabtu (6/6/2020).
Adam mengatakan bahwa untuk itulah dia bersama Tim Javaretro dan TNI melalui Kogartap II/Bandung, menggelar aksi baksos rutin setiap minggu di masa pandemi Covid-19.
Untuk baksos mingguan yang digelar Sabtu kemarin, pihaknya membagikan sebanyak 200 paket sembako yang terdiri dari beras, pasta gigi, sabun, gula ,kecap, serta 200 paket nasi bungkus yang disertai paket lain yang berisi buku tulis untuk anak difabel dan kurang mampu.
"Pelaksanaan baksos kali ini dilakukan di area Cipedes (30 paket), area Surya Sumantri (30 paket) , dan paket-paket lainnya disebar di sejumlah titik Kota Bandung secara random kepada pemulung, pengemis sebanyak 120 paket yang dibagikan oleh tim Javaretro dibantu oleh tim Garnisun Kota Bandung,' ujar Adam.
Adam menambahkan bahwa ada juga pembagian sebanyak 20 paket sembako dan alat tulis berupa buku yang khusus diberikan untuk penyandang disabilitas/ difabel di SLB Gunung Batu yang dibagikan oleh koordinator tim, Restu.
Salah seorang penerima bantuan, Nursaidina, menyampaikan rasa terima kasih tak terhingga kepada Ketua YKKJRK, Petrus Adamsantosa beserta jajaran tim yang menggelar baksos, karena telah begitu peduli memerhatikan kesulitan mereka selama ini
"Terimakasih atas bantuan sembako dari Pak Petrus Adamsantosa, semoga diganti berlipat ganda oleh Allah SWT, aamiin ya rabbal alamiin," ujar Nursaidina, tunawisma yang harus kehilangan pekerjaan akibat dampak Covid-19.
Sementara itu, kebahagiaan pun turut dirasakan tim yang membagikan sembako. Rasa lelah setelah membagikan sembako yang dilakukan dari siang hingga sore hari terbayar, sekaligus menjadi obat lelah.
Terlebih, setelah melihat raut-raut wajah bahagia mereka yang menerima santunan yang disertai mata yang berbinar-binar.
"Melihat kondisi di luar sana, memang penuh dengan ketidaksempurnaan. Namun kita masih bisa mengubahnya dengan saling tolong menolong," tegas Adam.(*)