New Normal di Jabar
Pandemi Corona Disebut Membuat Industri Makin Tertib
Pandemi ini, katanya, secara tidak langsung memaksa para pelaku usaha untuk tertib dalam melaporkan kegiatannya
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ravianto
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Arifin Soedjayana, mengatakan industri dan perusahaan yang memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) harus menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dengan ketat, termasuk saat Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) berlangsung.
Selain itu, kata Arifin, industri dan perusahaan yang beroperasi harus melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri setiap pekan melalui situs SIINas (siinas.kemenperin.go.id).
"Ada juga dicabut izinnya karena setiap Minggu tidak laporan. Gugus Tugas untuk melakukan penutupan juga sangat punya kewenangan. Sudah ada 59 perusahaan yang dicabut IOMKI," kata Arifin di Gedung Sate, Kamis (4/6).
Pandemi ini, katanya, secara tidak langsung memaksa para pelaku usaha untuk tertib dalam melaporkan kegiatannya, melalukan standar kesehatan di perusahaannya, termasuk dalam hal perizinan.
Menurut Arifin, sejumlah industri di Jabar sudah menerapkan protokol kesehatan tersebut.
Bahkan beberapa di antaranya memproduksi Alat Pelindung Diri (APD), seperti yang dilakukan PT Eigerindo Multi Produk Industri (Eiger) dan PT Torch.
"Kalau sisi kualitas sudah diuji juga oleh ITB, balai besar tekstil, bahannya juga sudah tidak tembus air. Itu yang kemudian membuat Jawa Barat juara inovasi. APD ini juga bisa dipakai 8 jam tanpa panas. Bahan-bahannya berlapis, dan ada bahan tertentu," katanya.
Industri maupun usaha kecil dan menengah di bidang kesehatan sangat berpotensi untuk berkembang di masa pandemi Covid-19 ataupun setelahnya. Kesadaran masyarakat akan kesehatan dan perlindungan diri yang semakin meningkat pascapandemi dinilai menjadi salah satu pemicunya.
Arifin mengatakan dinasnya bersama dinas lainnya, termasuk Dinas Kesehatan Jabar, sudah menyusun rencana untuk mengembangkan industri kesehatan di Jawa Barat.
Pengembangan industri di bidang kesehatan ini, katanya, selain akan mengurangi angka pengangguran akibat Covid-19, juga menambah keragaman dan penguatan industri kesehatan yang semakin menjanjikan di Jawa Barat.
Di Jawa Barat sendiri, katanya, industri pembuatan alat kesehatan seperti alat pelindung diri untuk menanganan Covid-19, laju usahanya kian kencang.
Berbagai industri pakaian pun, katanya, banyak yang malah memproduksi alat pelindung diri.
Bahkan beberapa perusahaan baru produsen alat pelindung diri bermunculan dengan berbagai inovasinya.
"Ada perusahaan yang bisa membuat alat pelindung diri yang kalau dipakai tidak akan kegerahan."