Lima Warga Kabupaten Sukabumi yang Jadi Buruh Telantar di Jambi, Berharap Bantuan Pemerintah

Lima pekerja bangunan asal Kampung Babakan, Desa Cikarae Toyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, telantar di Jambi.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: Giri
ISTIMEWA
LIMA warga Kabupaten Sukabumi yang telantar di Jambi lantaran tidak bisa pulang akibat PSBB. 

Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Lima pekerja bangunan asal Kampung Babakan, Desa Cikarae Toyyibah, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, telantar akibat terdampak penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Mereka tak bisa pulang.

Lima buruh yang telantar tersebut, yaitu Dede Purhana, Halimi, Jaenudin, Aldiana, dan Denis. Mereka terjebak di Desa Gambut Jaya, Kecamatan Sungai Gelam, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi

"Sudah satu bulan kami tidak diperbolehkan pulang kampung ke Sukabumi, akhirnya kami jadi telantar di sini entah sampai kapan," katanya Dede Purhana (35) saat dihubungi melalui aplikasi pesan singkat

Ia menjelaskan, saat ini mereka sudah tidak bekerja karena kontrak yang mereka jalani selama beberapa bulan sudah selesai. Bahkan gaji yang mereka dapatkan selama bekerja sebagai buruh bangunan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

MUI Jabar Ingatkan Masyarakat Agar Patuhi Imbauan Pemerintah, Salat Idulfitri di Rumah Saja

"Saat ini kami tinggal di rumah warga sekitar, kenalan saat bekerja. Sekarang hanya tersisa uang sedikit lagi. Tadinya uang yang ada ini buat ongkos pulang tapi sepertinya beberapa hari lagi juga akan habis," katanya.

Dede ingin segera pulang ke Sukabumi, namun kesulitan dengan peraturan PSBB yang diterapkan di Jambi. Selain itu, tidak ada ongkos untuk pulang.

Ariel Tatum Sudah Berdamai dengan Komentar Negatif, Pernah Hapus Satu Per Satu di Instagram

"Apabila nanti PSBB di sini sudah tidak diberlakukan dan telah dibolehkan pulang oleh pemerintah, kami sudah tidak punya untuk ongkos pulang," katanya.

Kabupaten Bandung Perpanjang Masa PSBB, Kini Hanya Berlaku di Lima Kecamatan

Dede dan keempat temannya berharap Pemkab Sukabumi bisa membantunya untuk pulang ke kampung halama karena sudah sangat kesulitan berada di Jambi.

"Kami sangat berharap sekali bantuan dari Pemkab Sukabumi. Nanti pun apabila kami dibantu, siap untuk menjalani karantina untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19," katanya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved