Gara-gara Tak Dapat BLT, Ibu Rumah Tangga Pukul Kadus, Sudah Dijelaskan Bahwa Tak Layak Menerima

Kepada warga tersebut, kepala dusun menjelaskan kalau Ernawati tidak bisa masuk dalam kategori penerima bantuan.

Editor: Ravianto
Tribun Timur/Ivan Ismar
Kepala Dusun Togo, Andi Nenni Yunus di Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul warga, Kamis (1352020) malam lalu. 

TRIBUNJABAR.ID, MALILI - Bantuan Langsung Tunai atau BLT memakan korban seorang kepala dusun.

Kepala dusun di Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) menjadi korban pemukulan warga, Kamis (13/5/2020) malam lalu.

Pemukulan dilakukan karena pelaku tak mendapatkan BLT.

Sementara menurut kadus, pelaku memang sudah tak layak menerima BLT.

Ini berita selengkapnya.

Seorang kepala dusun di Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul warga, Kamis (13/5/2020) malam lalu.

Kejadian tak mengenakkan itu dialami Kepala Dusun Togo Andi Nenni Yunus.

Tak hanya Nenni, putri Nenni bernama Tari juga kena pukul.

Pelakunya seorang ibu rumah tangga, Ernawati.

Pemukulan terjadi sekitar pukul 19.00 Wita di area Kantor Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur.

Pelaku kecewa tak memperoleh Bantuan Langsung Tunai (BLT).

Kepala Dusun Togo, Andi Nenni Yunus di Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul warga, Kamis (1352020) malam lalu.
Kepala Dusun Togo, Andi Nenni Yunus di Desa Balambano, Kecamatan Wasuponda, Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel) dipukul warga, Kamis (1352020) malam lalu. (Tribun Timur/Ivan Ismar)

Pelaku pun pergi ke kantor desa menuntut agar diberi bantuan yang sumbernya dari dana desa (DD) tersebut.

"Iya, kadus saya beserta anaknya dianiaya kemarin malam di area kantor desa," Kepala Desa Balambano, Haerullah kepada wartawan, Sabtu (16/5/2020).

"Sehingga keduanya menjalani perawatan medis selama satu malam di Puskesmas Wasuponda," imbuh Haerullah.

Akibat insiden itu, Nenni mengalami lebam di bagian pipi, sementara putrinya mengalami luka di bagian mulut, nyeri pada pinggang dan sakit di bagian kepala akibat dibenturkan di paving block.

Haerullah menceritakan kejadian bermula saat pelaku serta suaminya, Iwan Saputra bersama rombongan datang di kantor desa mengamuk.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved