Fakta Pria Positif Covid-19 di Tasikmalaya Ngamuk, Tak Mau Dijemput Malah Peluk Warga Biar Jadi ODP

Ada-ada saja kelakuan pasien positif Covid-19. Kali ini, seorang pria di Tasikmalaya, AR (40) mengamuk ketika dijemput.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Seli Andina Miranti
Istimewa
AR (40), warga terkonfirmasi positif Covid-19 sempat curhat sebelum dibawa tim Gugus Tigas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Jumat (15/5). 

TRIBUNJABAR.ID - Ada-ada saja kelakuan pasien positif Covid-19. Kali ini, seorang pria di Tasikmalaya, AR (40) mengamuk ketika dijemput.

Penjemputan yang dilakukan oleh tim medis berlangsung dramatis.

AR bersikeras tak mau dijemput.

Karena penjemputan yang berlangsung alot itu, warga berkumpul dan menyaksikan peristiwa itu.

Berikut fakta peristiwa pria positif Covid-19 mengamuk.

1. Tak Mau Dijemput

AR (40) tidak mau dijemput karena merasa dirinya sudah sembuh dari Covid-19.

Penjemputan berlangsung dramatis di sebuah gang di Jalan Rumah Sakit, Kota Tasikmalaya, Jumat (15/5/2020).

Sebelumnya AR dirawat namun dibolehkan pulang karena dinyatakan negatif.

AR tidak terima harus dirawat kembali.

2. Alasan Tidak Mau Dijemput

Tanda awal terpapar Virus Corona atau Covid-19
Tanda awal terpapar Virus Corona atau Covid-19 (Pixabay)

Hasil tes swab kedua AR menyatakan bahwa ia positif Covid-19.

"Yang bersangkutan akan menjalani swab test kedua. Tapi setelah menjalani tes kedua, mau tidak mau harus tetap menjalani isolasi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Jumat (15/5/2020) sore.

Uus Supangat berharap hasil swab test kedua nanti hasilnya negatif.

Pasalnya, walau hasil tes swab pertama dinyatakan positif, namun nyatanya AR tampak sehat walafiat.

"Saya berharap hasilnya negatif. Tapi hasil swab memang membutuhkan waktu cukup lama. Jadi yang bersangkutan tetap harus menjalani isolasi," ujar Uus.

AR terpaksa dijemput paksa tim gugus tugas karena hasil swab test menyatakannya positif Covid-19.

Sebelumnya AR menjalani perawatan di ruang isolasi rumah sakit swasta karena positif Covid-19.

Setelah membaik, ia menjalani rapid test dan swab test. Karena hasil rapid test negatif, AR pun diperbolehkan pulang

Namun beberapa hari kemudian keluar hasil swab test yang menyatakan AR masih positif.

Petugas pun melakukan penjemputan kembali, Jumat (15/5/2020).

Namun AR menolak dengan dalih sudah melakukan tes swab mandiri dengan hasil negatif.

3. Perlihatkan Hasil Tes

Rapid test atau tes cepat Covid-19 di Balai Kota Bandung, Jumat (27/3/2020).
Rapid test atau tes cepat Covid-19 di Balai Kota Bandung, Jumat (27/3/2020). (Tribun Jabar/Tiah SM)

Anggota keluarga AR bahkan berteriak-teriak protes terhadap para petugas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid -19 yang akan menjemputnya.

AR bahkan sempat memperlihatkan surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan Kota serta hasil swab test mandiri yang menyatakan ia sudah negatif Covid-19.

AR sempat berjalan hilir mudik di depan rumahnya.

Kepala Dinas Kesehatan yang juga juru bicara Gugus Tugas, Uus Supangat, yang memimpin penjemputan berupaya memberi pengertian terhadap AR.

Uus mengatakan, hasil akhir swab test mengkonfirmasi AR masih positif Covid-19, sehingga mau tidak mau AR harus menjalani isolasi, demi keselamatan warga sekitar terutama keluarga AR sendiri.

"Setelah kami bersikap tegas tapi sambil terus memberi pengertian, AR akhirnya luluh dan bersedia menjalani perawatan di ruang isolasi sebuah RS swasta," ujar Uus, seusai penjemputan.

Uus menambahkan, sebelumnya AR memang menjalani perawatan intensif karena positif Covid-19.

Setelah hasil rapid test negatif ia kemudian diperbolehkan pulang dan menjalani karantina mandiri selama 14 hari di rumah.

"Selain dites rapid, AR juga menjalani swab test. Nah kemarin hasil swab test keluar dan menyatakan AR masih positif. Sesuai standar penanganan pasien positif, harus kembali menjalani perawatan," kata Uus.

4. Peluk Warga

WASPADA CORONA
WASPADA CORONA (TRIBUNNETWORK)

Aksi tak terpuji dilakukan seorang pria yang positif corona di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tak terima hasil tes swab-nya positif, pria ini mengamuk saat dijemput petugas medis.

Dia menolak dibawa ke rumah sakit untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Tak cuma itu, pria ini malah mengejar dan memeluk beberapa warga agar mereka jadi ODP.

Melansir Kompas.com, AR malah mengamuk saat dijemput oleh petugas medis.

Dia masih tak terima hasil tesnya dinyatakan positif virus corona.

Bahkan, aksinya yang menolak dijemput oleh petugas medis semakin menjadi.

Dia sampai mengejar dan memeluk warga yang merekam adegan penolakan tersebut.

AR memeluk warga tersebut agar tertular dan menjadi orang dalam pemantauan (ODP).

"Ieu naon (apa sih)? Di mana sih? Saya peluk semua, ODP kamu, ODP," kata AR di dekat sambil mengejar dan memeluk warga di dekat para petugas medis yang berpakaian hazmat.

Aksi AR tersebut disaksikan tim gabungan TNI dan Polri.

Kejadian itu sempat diabadikan oleh warga sekitar.

Petugas terus berupaya membujuk pria tersebut bersama keluarganya supaya bisa dibawa ke rumah sakit dan dilakukan isolasi mandiri di ruang karantina.

Terlihat salah satu perempuan yang juga keluarga AR berteriak mempertanyakan mengapa ada banyak orang yang datang saat dilakukan penjemputan.

"Kenapa ini bawa segini banyak," teriak seorang wanita yang mengenakan kaus biru muda di rumah AR.

5. Wakil Wali Kota Buka Suara

Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf membenarkan informasi mengenai warga yang mengamuk saat dijemput tim medis.

Menurut Yusuf, penjemputan terpaksa dilakukan karena pasien tersebut menolak menjalani isolasi.

Yusuf mengatakan, penjemputan paksa dilakukan untuk melindungi warga lainnya di sekitar tempat tinggal pasien.

"Saya sudah perintahkan supaya para petugas Gugus Tugas harus melakukan jemput paksa kepada salah seorang pasien AR tersebut, yang terkonfirmasi dari hasil swab positif Covid-19," ucapnya.

"Soalnya jika tidak dijemput secara paksa, semuanya bisa tertular," kata Yusuf.

Yusuf juga meminta agar tim melakukan tracing.

Yusuf mengapresiasi kinerja tim Gugus Tugas gabungan, TNI dan Polri yang akhirnya berhasil membujuk dan membawa pasien ke rumah sakit.

Lokasi rumah AR dan sekitarnya langsung disemprot disinfektan.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved