Virus Corona di Jabar
3.000-an Spesimen Diperiksa di Jabar Setiap Hari, Hari Ini Pasien Positif Jabar Bertambah 7 Orang
Pemda Provinsi Jabar konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan dengan menyiapkan laboratorium jejaring lainnya.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat semakin intens mengoptimalkan kinerja laboratorium pengetesan COVID-19 supaya tes masif dengan metode polymerase chain reaction (PCR) selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tingkat provinsi dapat berjalan optimal.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Berli Hamdani mengatakan selain Labkesda Jabar, ada 8 laboratorium yang ditunjuk Pemda Provinsi Jabar untuk melakukan pemeriksaan PCR, yakni Unpad Jatinangor, RSHS, RSUI, Labkesda Kota Bekasi, Labkesda Kabupaten Bekasi, IPB, VET Subang, dan BBTKL Jakarta.
"Kita sudah mempunyai laboratorium-laboratorium jejaring. Dengan begitu, pemeriksaan PCR tidak menumpuk di Labkesda Jabar. Total kapasitas pengetesan dari semua laboratorium di Jabar mencapai 5.838 spesimen per hari," kata Berli di Kota Bandung, Rabu (13/5/2020).
Menurut Berli, meski kapasitas pengetesan semua laboratorium mencapai 5.838 spesimen per hari, kemampuan pengetesan per hari berada di angka 2.999 spesimen atau 60 persen dari total kapasitas. Hal tersebut dilatarbelakangi oleh beberapa faktor.
Pertama adalah performa kit yang diperoleh tidak optimal, sehingga perlu dilakukan pengulangan pemeriksaan yang menghabiskan consumables dan memperpanjang waktu pengeluaran hasil. Kemudian, proses verifikasi memakan waktu.
• Ini Alasan Tradisi Maleman Keraton Kasepuhan Cirebon Tetap Dilaksanakan di Tengah Pandemi Covid-19
"Beberapa kali menerima kit PCR yang saat verifikasi hasilnya kurang baik, sehingga tidak bisa digunakan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Untuk Laboratorium yang baru dioperasikan, kapasitas harian yang optimal belum teridentifikasi, ekstraksi masih mengandalkan manual dengan SDM terbatas, dan membutuhkan supply bahan habis pakai yang mencukupi," ucapnya.
Berli mengatakan, Pemda Provinsi Jabar konsisten meningkatkan kapasitas pengetesan dengan menyiapkan laboratorium jejaring lainnya.
Terdapat 11 laboratorium, yang tersebar di sejumlah daerah di Jabar, tengah dipersiapkan untuk menjadi tempat pengetesan dengan metode PCR.
Ke-11 laboratorium tersebut yaitu LIPI, BB Vet Bogor, RS Cibinong, Citra Arafik, RS Hewan Cikole, Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon, RSUD Pelabuhanratu, RS Waled, Al-Ihsan yang bekerja sama dengan Unisba, Poltekes, dan RSP Kerawang.
• Pengungkapan Uang Palsu Hampir Rp 3 Miliar di Tasikmalaya, Para Tersangka Tak Sempat Edarkan Uang
"Pemda Provinsi Jabar sudah memfasilitasi pelaksanaan visitasi kelayakan dan kesiapan ke-11 laboratorium satelit tersebut, serta keluarnya rekomendasi operasional ke Litbangkes Kemenkes," ucap Berli.
"Yang dibutuhkan oleh semua laboratorium di Jabar adalah kesiapan reagensia, PCR-reagensia, ekstraksi-VTM-swab sticks secara penuh. Artinya, semua item tersebut harus ada dalam waktu yang bersamaan. Harus tepat waktu dan tepat jumlah per item," imbuhnya.
Selain kesiapan alat tes PCR, kata Berli, Pemda Provinsi Jabar membutuhkan akses dari data online yang di submit oleh laboratorium di Jabar.
• Pasien Terbaru Covid-19 di Indramayu, Tes Swab Pertama Negatif tapi Tes Swab Kedua Positif
Hal itu bertujuan untuk memudahkan Pemda Provinsi Jabar menindaklanjuti dan memonitor perkembangan COVID19.
"Untuk merangkum data hasil pengetesan di seluruh laboratorium, kami terus memperbaiki cara manual maupun Sistem Informasi Laboratorium (SIL)," kata Berli.
Tes swab atau pengetesan COVID-19 dengan metode PCR secara masif dilakukan untuk menerapkan intervensi yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan, menyeimbangkan pengendalian pandemi kesehatan dengan kebutuhan hidup dasar masyarakat Jabar yang menjalani PSBB.
Di tingkat nasional, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah melakukan uji sampel spesimen per Rabu (13/5) sebanyak 123.572 orang yang dilakukan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) di 57 laboratorium dan Test Cepat Melokuler (TCM) di 7 laboratorium.
• Sudah 2 Bulan Tak Latihan Bersama dan Bertanding, Ini yang Dirindukan Pelatih Persib dari Sepak Bola
Dari jumlah tersebut, sebanyak 169.195 spesimen telah selesai diperiksa dan didapatkan data 15.438 positif kemudian 108.134 negatif. Data tersebut sekaligus melengkapi akumulasi data sebelumnya yang mana untuk kasus positif bertambah sebanyak 689 sehingga total menjadi 15.438 pada Rabu (13/5).
Kemudian untuk kasus konfirmasi negatif atau sembuh ada penambahan sebanyak 224 sehingga total menjadi 3.287. Sedangkan untuk kasus meninggal menjadi 1.028 setelah ada penambahan sebanyak 21 orang.
“Kasus sembuh meningkat dengan 224 orang sehingga totalnya 3.287 orang,” ungkap Juru Bicara Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan resmi di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Rabu (13/5).
• Jabar Antisipasi Potensi Gelombang Kedua Covid-19, Mulai Kasus Baru hingga Kedatangan Ribuan TKI
Selanjutnya Gugus Tugas merincikan data positif COVID-19 di Indonesia yaitu di Provinsi Aceh 17 kasus, Bali 332 kasus, Banten 580 kasus, Bangka Belitung 29 kasus, Bengkulu 40 kasus, Yogyakarta 181 kasus, kemudian DKI Jakarta menjadi total 5.554 kasus atau bertambah 183 kasus.
Selanjutnya di Jambi 65 kasus, Jawa Barat 1.556 kasus atau bertambah 7 kasus dari kemarinnya, Jawa Tengah total 1.023 kasus atau bertambah 34 kasus, Jawa Timur jadi 1.772 kasus setelah bertambah 103 kasus, Kalimantan Barat 129 kasus, Kalimantan Timur 230 kasus, Kalimantan Tengah 220 kasus, Kalimantan Selatan 291 kasus, dan Kalimantan Utara 138 kasus.
Kemudian di Kepulauan Riau 111 kasus, Nusa Tenggara Barat 344 kasus, Sumatera Selatan 322 kasus, Sumatera Barat 339 kasus, Sulawesi Utara 82 kasus, Sumatera Utara 200 kasus, dan Sulawesi Tenggara 167 kasus.
Adapun di Sulawesi Selatan 803 kasus, Sulawesi Tengah 101 kasus, Lampung 66 kasus, Riau 88 kasus, Maluku Utara 78 kasus, Maluku 50 kasus, Papua Barat 70 kasus, Papua 328 kasus, Sulawesi Barat 73 kasus, Nusa Tenggara Timur 19 kasus, Gorontalo 19 kasus dan dalam proses verifikasi lapangan 21 kasus.
• Pasien Terbaru Covid-19 di Indramayu, Tes Swab Pertama Negatif tapi Tes Swab Kedua Positif
Sebaran kasus sembuh dari 34 Provinsi di Tanah Air, DKI Jakarta masih menjadi wilayah dengan sebaran pasien sembuh terbanyak yakni 1.026, disusul Sulawesi Selatan 288, Jawa Timur sebanyak 274, Jawa Barat 237, Jawa Tengah 229, Bali 220, dan wilayah lain di Indonesia sehingga total mencapai 3.287 orang.
Kriteria pasien sembuh yang diakumulasikan tersebut adalah berdasarkan hasil uji laboratorium selama dua kali dan ketika pasien tidak ada lagi keluhan klinis
Kemudian untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) menjadi 256.299 orang dan pasien dalam pengawasan (PDP) menjadi 33.042 orang. Data tersebut diambil dari 34 provinsi dan 379 kabupaten/kota di Tanah Air.
• Pasien Terbaru Covid-19 di Indramayu, Tes Swab Pertama Negatif tapi Tes Swab Kedua Positif