Gelombang Kedua Virus Corona Ancam Wuhan, China Lockdown Satu Kota Lagi

Sebanyak lima dari transmisi lokal itu terjadi di Wuhan, kota yang selama ini disebut sebagai titik nol pandemi global.

Editor: Ravianto
AFP/HECTOR RETAMAL via Kompas.com
Seorang perempuan warga kota Wuhan, China, mengenakan masker untuk menghindari terinfeksi virus corona yang mematikan saat berbelanja di sebuah pasar di kota Wuhan, Minggu (26/2/2020). 

Jin Hua mengatakan kota itu akan mengadopsi langkah-langkah pengendalian yang ketat.

Klinik dan apotek berhenti menjual obat demam, karena semua pasien yang dicurigai atau dikonfirmasi
memiliki virus korona akan dikirim ke rumah sakit yang ditunjuk.

Wakil Sekretaris Pemerintah Provinsi Jilin mengatakan, pihak berwenang telah melakukan skrining sebanyak 2.005 orang, sementara 290 orang telah dikarantina sebagai akibat dari pelacakan kontak.

Para ahli dari Komisi Kesehatan Nasional China dan Pusat Pengendalian Penyakit China tiba di Shulan
pada hari Minggu untuk memandu upaya pencegahan dan pengendalian epidemi.

Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler.
Kota Wuhan merayakan dibukanya kembali kota itu setelah penguncian akibat wabah corona selama dua bulan dengan pesta spektakuler. (Sky News)

Kluster baru
Kejadian serupa muncul di Korea Selatan. Setidaknya 85 orang diyakini telah tertular virus corona di
sebuah klub malam dalam beberapa minggu terakhir, sehingga pemerintah setempat memerintahkan
penutupan tempat hiburan malam.

Pada Sabtu, semua klub malam dan bar di Seoul diperintahkan untuk tutup sampai pemberitahuan lebih
lanjut.

Sebanyak 35 kasus baru terdeteksi di negara itu pada Minggu, menurut Kementerian Kesehatan
Korea Selatan.

Dari kasus baru, 29 kasus terkait dengan klub malam di Itaewon, distrik kehidupan malam yang populer
di Seoul.

Wali Kota Seoul Park Won-soon mengatakan dua atau tiga hari ke depan akan menjadi saat
yang kritis dan meminta pengujung klub malam untuk menjalani tes Covid-19.

"Jika Seoul jatuh, negara itu jatuh,” kata Wali Kota Seoul. Pemerintah Kota Seoul mengumpulkan nama
5.517 orang yang mengunjungi klub malam antara 24 April dan 6 Mei. Sejauh ini lebih dari 2.000 orang
berhasil dilacak.

Sedangkan sekira 3.000 orang lain akan dilacak dengan bantuan catatan kartu kredit dan kerja sama
polisi. Hingga Senin, Korea Selatan telah melaporkan 10.909 kasus Covid-19, 9.632 di antaranya telah
pulih dan 256 orang meninggal. (cnn/feb)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved