Mengapa Disebut Trisuci Waisak
Waisak Selalu Dirayakan Pada Malam Purnama
Waisak adalah hari yang mulia untuk memperingati tiga peristiwa penting pendiri agama Budha, Sidharta Gautama
Penulis: Adityas Annas Azhari | Editor: Adityas Annas Azhari
HARI raya umat Buddha, Waisak, selalu jatuh saat terang bulan atau disebut juga purnama sidhi pada bulan April atau Mei kalender masehi.
Waisak adalah hari yang mulia untuk memperingati tiga peristiwa penting pendiri agama Budha, Sidharta Gautama.
Ketiga persitiwa tersebut adalah, pertama, lahirnya Pangeran Siddharta di Taman Lumbini, (sekarang wilayah Nepal yang berbatasan dengan India), pada tahun 623 sebelum masehi (SM).
Kedua, Pangeran Siddharta mencapai penerangan agung dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya (Bodh Gaya) pada usia 35 tahun pada tahun 588 SM.
Ketiga, Buddha Gautama wafat di Kusinara pada usia 80 tahun tahun 543 SM.
Karena itulah tiga peristiwa tersebut dinamakan Trisuci Waisak.
Keputusan merayakan Trisuci ini dinyatakan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia yang pertama di Sri Lanka pada tahun 1950. Perayaan Waisak ini dilakukan pada bulan purnama pertama di bulan Mei.
Waisak juga nama salah satu bulan dalam penanggalan India Kuno.