Di Pasar Dayeuhkolot Seperti Tak Ada Wabah Corona, Pengunjung Berdesakan Seperti Biasa Mau Lebaran
Di Kawasan Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung kegiatan berjalan normal seakan tak ada
Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
"Tapi yang namanya orang (gak semua nurut), kami berusaha maksimal menerapkan semua (protokol kesehatan)," kata dia.
Menurut Nano, banyaknya warga yang menjual perhiasannya, bermacam-macam alasannya.
"Jawabannya ada yang untuk keperluan makan, biaya kesehatan dan lainnya. Toko ini banyak pengunjungnya, sehari mungkin ratusan lebih," tuturnya.
Menurut supervisor tiko pakaian Ria Busana, Herman Hermawan, belum ada imbauan penutupan toko dari pemerintah.
• Hingga Kini Sudah 36.913 Orang Pemudik Tiba di Ciamis, Sebanyak 7.731 Orang Terus Dipantau
"Kalau imbauan penutupan toko belum dapet, tapi kalau jam buka kami sudah mengikuti apa yang diintruksikan," ujar Herman.
Herman mengatakan, di Dayeuhkolot, belum tutup toko, Kalau di Kota Cimahi dan Kota Bandung sudah dilakukan penutupan.
"Pasti kami menjaga kesehatan keselamatan semua," kata dia.
Menurut Herman, sebelum memasuki toko baik pengunjung atau opegawai, dicek suhu tubuh, disiapkan hand sanitizer, dan harus jaga jarak, seperti di antrean kasir ada jaraknya
"Semua standar yang disampaikan pemerintah kami lakukan," ucapnya.
Seorang pengunjung yang merupakan warga Jelekong, Kecamatan Baleendah, Siti (40) berkunjung ke Pasar Dayeuhkolot bersama anaknya.
"Memang ada rasa khawatir (terkait Covid) tapi ini untuk kebutuhan, lebaran," ucapnya, saat memilah pakaian yang akan dibelinya.
Siti mengaku, ia ke pasar bertujuan untuk membeli pakaian untuk lebaran.
"Sekarang (belinya), nanti mah takut males," katanya.