Di Pasar Dayeuhkolot Seperti Tak Ada Wabah Corona, Pengunjung Berdesakan Seperti Biasa Mau Lebaran

Di Kawasan Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung kegiatan berjalan normal seakan tak ada

Penulis: Lutfi Ahmad Mauludin | Editor: Ichsan
tribunjabar/lutfi ahmad mauludin
Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (4/5/2020) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Lutfi Ahmad Mauludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Di Kawasan Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung kegiatan berjalan normal seakan tak ada Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk mencegah dan memutus rantai penularan Covid-19.

Pada Senin (4/5/2020) siang, misalnya,  banyak para pengunjung di Pasar Dayeuhkolot. Mereka terlihat mengunjungi toko-toko yang ada, seperti toko emas hingga pakaian. Para pengunjung pasar banyak yang telah menggunakan masker tapi masih ada yang tidak menggunakannya.

Banyaknya yang keluar masuk kendaraan ke Jalan Raya, juga membuat arus kendaraan sedikit tersendat. Yang terlihat berkerumun, seperti di satu toko emas dan pakaian, yang ada di area tersebut.

Bahkan di siang tersebut beberapa Satpol PP dari Kecamatan Dayeuhkolot, mengimbau pada para pengunjung untuk jaga jarak, dan memberikan masker kepada yang tak menggunakan masker.

Materi Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4-6 SD Gaya dan Sifat-sifatnya, Ini Jadwal Lengkap 5 Mei 2020

Menurut Kanit Satpol PP Kecamatan Dayeuhkolot, Tatang Sofyan, terkait masih adanya yang berkerumun di Pasar Dayeuhkolot mungkin sehubungan dengan kebutuhan masyarakat.

"Seperti di toko emas, itu kebanyakan yang menjual barangnya atau emasnya, akibat terkena dampak (Covid 19) untuk menutupi kebutuhan lebaran," ujar Tatang, di Pasar Dayeuhkolot, Senin (4/5/2020).

Tatang mengatakan, toko pakaian, seperti toko Ria Busana juga mulai ramai pengunjung. Pihaknya, kata Tatang, tak henti-hentinya memberikan sosialisai untuk menjaga jarak, menggunakan masker dan lainnya.

Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (4/5/2020) B
Pasar Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (4/5/2020) B (tribunjabar/lutfi ahmad mauludin)

Saat disinggung jika ke depannya masih ada yang berkerumun, apakah akan memberikan sanksi, Tatang mengatakan, ke depannya akan berkoordinasi dengan muspika terkait sanksinya.

Tidur di Karpet Pakai Sarung, Zaskia Gotik Bikin Baper, Tetap Romantis Meski Terlelap

"Kalau untuk sanksi mungkin kami kordinasikan kepada muspika sanksinya seperti apa. Setiap hari kami jalankan sosialisasi, sampai saaat ini masih bisa terkendali dan berjalan normal," kata dia.

Tatang mengatakan, pihaknya tidak henti-hentinya menyosialisasikan untuk mengutamakan kesehatan dan keselamatan, terutama kepada masyarakat.

"Dengan kondisi sekarang ini kalau pengunjung tidak menjaga jarak dan memakai masker sangat riskan. Imbauan juga kami serukan kepada para pengusaha, untuk mengedepankan protokol kesehatan, eeperti jaga jarak, gunakan masker, hansanitizer, dan tempatnya disemprot disinfektan," tuturnya.

Menurut seorang petugas keamanan salah satu toko emas yang ada di Dayeuhkolot, Nano Sutarno (63), dua hari toko tersebut libur (karena banjir) otomatis jadi banyak pengunjung.

"Pengunjung banyaknya yang menjual, jadi otomatis toko (penuh seperti ini)," ujar Nano.

Nano mengatakan, pihaknya sudah maksimal menerapkan semua anjuran pemerintah .

"Tapi yang namanya orang (gak semua nurut), kami berusaha maksimal menerapkan semua (protokol kesehatan)," kata dia.

Menurut Nano, banyaknya warga yang menjual perhiasannya, bermacam-macam alasannya.

"Jawabannya ada yang untuk keperluan makan, biaya kesehatan dan lainnya. Toko ini banyak pengunjungnya, sehari mungkin ratusan lebih," tuturnya.

Menurut supervisor tiko pakaian Ria Busana, Herman Hermawan,  belum ada imbauan penutupan toko dari pemerintah.

Hingga Kini Sudah 36.913 Orang Pemudik Tiba di Ciamis, Sebanyak 7.731 Orang Terus Dipantau

"Kalau imbauan penutupan toko belum dapet, tapi kalau jam buka kami sudah mengikuti apa yang diintruksikan," ujar Herman.

Herman mengatakan, di Dayeuhkolot,  belum tutup toko, Kalau di Kota Cimahi dan Kota Bandung sudah dilakukan penutupan.

"Pasti kami menjaga kesehatan keselamatan semua," kata dia.

Menurut Herman, sebelum memasuki toko baik pengunjung atau opegawai, dicek suhu tubuh, disiapkan hand sanitizer, dan harus jaga jarak, seperti di antrean kasir ada jaraknya

"Semua standar yang disampaikan pemerintah kami lakukan," ucapnya.

Seorang pengunjung yang merupakan warga Jelekong, Kecamatan Baleendah, Siti (40) berkunjung ke Pasar Dayeuhkolot bersama anaknya.

"Memang ada rasa khawatir (terkait Covid) tapi ini untuk kebutuhan, lebaran," ucapnya, saat memilah pakaian yang akan dibelinya.

Siti mengaku, ia ke pasar bertujuan untuk membeli pakaian untuk lebaran.

"Sekarang (belinya), nanti mah takut males," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved