Gunakan Data Tahun 2009, Bupati Bogor Minta Maaf Bantuan Belum Disalurkan

Persoalan pemberian bantuan untuk warga terdampak virus corona terjadi di Kabupaten Bogor. Akibatnya, Bupati Bogor, Ade Yasin, meminta maaf.

Editor: Giri
TRIBUN JABAR/FERRI AMIRIL MUKMININ
ILUSTRASI - Polisi mengawal penyerahan bantuan dari Pemerintah Provinsi Jabar untuk warga terdampak Covid-19 di Kabupaten Cianjur. 

Ia mengaku para kepala desa jadi bahan amuk warga yang marah dan komplain karena bantuan tidak tepat sasaran. "Jadi jangan bicara indah soal bantuan ini sehingga dampaknya ke kami kan ( kades), warga protes ke RT, kemudian RT datang ke kantor desa, kami jadi bahan amuk kemarahan warga. Mereka komplain bantuan karena tidak tepat sasaran," katanya.

Menurut Lukman, sebagian data yang dipakai Dinas Sosial Kabupaten Bogor untuk menyalurkan bantuan ke warga terdampak adalah data lama, yaitu data tahun 2009. Padahal menurut Lukman, pihaknya sudah memberikan data terbaru lewat kecamatan.

Namun hingga saat ini data tersebut tidak banyak berubah. Ia mengatakan di lapangan, ada warga yang namannya diajukan adalah data sejak 11 tahun silam.

"Kami kasih data yang terbaru tapi keluar data lama, ada data tahun 2009. Kan ini aneh. Data tidak update padahal kami sendiri diminta data terbaru tapi ketika kami serahkan yang keluar itu (data lama), ini yang kemudian menjadi komplain kami," beber dia.

Satu desa hanya satu penerima

Lukmanul Hakim menjelaskan tidak semua keluarga yang datanya diberikan mendapat bantuan. Ia mencontohkan di kecamatannya, ada 1.000 lebih keluarga dari tujuh desa yang diajukan untuk mendapat bantuan. Namun kenyataannya yang mendapatkan bantuan hanya 300-an warga.

Hal tersebut menimbulkan masalah baru di masyarakat. "Kami, Desa Bantarsari dapatnya 34. Harusnya desa ada yang dapat 130-an, tapi faktanya di bawah 100, cuma 45 dan 30 saja," katanya.

Tak hanya itu, Lukman bercerita di Desa Gunung Geulis, Kecamatan Megamendung, hanya satu warga yang mendapatkan bantuan dari presiden. Hal yang sama terjadi di beberapa desa lainnya. Bahkan bantuan yang dijanjikan tak juga turun.

"Di kami ada Desa Candali, Kecamatan Rancabungur, juga bantuan presiden hanya dua, yang lain ada 12, jadi apa ini. Paling aneh itu gubernur menjanjikan ketika PSBB diberlakukan janjinya hari Rabu bantuan akan segera disalurkan tapi sampai sekarang belum juga ada. Itu yang kemudian kami pertanyakan," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Menyoal Bantuan di Kabupaten Bogor yang Bermasalah, Gunakan Data 11 Tahun Lalu ", https://regional.kompas.com/read/2020/05/01/04050001/menyoal-bantuan-di-kabupaten-bogor-yang-bermasalah-gunakan-data-11-tahun?page=3.

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved