Bukti Data Penerima Bantuan Amburadul, Rektor UIC Prof Musni Umar Terima Bansos Jokowi, Ini Fotonya!

Prof Dr Musni Umar, rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta mengaku menerima bansos dari pemerintah Jokowi. Bantuan tidak dikembalikan, tetap diterima

Editor: Kisdiantoro
Twitter/Musni Umar
Rektor UIC Jakarta Prof Dr Musni Umar menerima bantuan sosial dari pemerintah Jokowi. 

Bukti data penerima bantuan sosial atau bansos pemerintah amburadul, seorang rektor menerima bansos

Prof Dr Musni Umar, rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta mengaku menerima bansos dari pemerintah Jokowi

Meski posisinya sebagai rektor, Prof Dr Musni Umar rupanya tetap menerima bantuan sosial atau bansos dari pemerintah

Prof Dr Musni Umar pun mengucapkan terimakasiih telah menerima bansos dari Presiden Jokowi.

//

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Pendataan penerima program bantuan sosial (bansos) sebagai jaring pengaman di masa pandemi Virus Corona mendapat protes dari banyak pihak.

Sebab banyak data yang tidak sesuai dengan fakta alias amburadul.

Banyak data penerima yang sebenarnya tidak berhak menerima, atau ada nama dalam daftar yang ternyata sudah meninggal dunia.

Gunakan Data Tahun 2009, Bupati Bogor Minta Maaf Bantuan Belum Disalurkan

Maka, wajar jika banyak yang protes, khususnya para kepala desa yang menyayangkan keputusan pemerintah pusat menggunakan data lama, bukan dari pendataan terbaru.

Akibatnya, bantuan itu banyak salah sasaran.

Dia adalah Prof Dr Musni Umar dan tinggal di bilangan Jakarta Selatan.

Melalui akun twitternya, ia membuktikan langsung pendataan penerima bansos yang tidak tepat sasaran.

Ia memosting bantuan sosial bertuliskan dari Presiden RI.

Nasib Suami Istri di Cimahi, Penghasilan Terdampak PSBB, Motor Dicuri, Bantuan Pemerintah Belum Ada

Musni Umar tetap menerima bantuan tersebut, namun ia salurkan kembali sebagai donasi melalui mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun tempatnya memimpin.

"Pagi ini saya menerima Bansos dari Presiden RI. Karena sy merasa ada yg lebih memerlukan bansos, saya kemudian serahkan bansos tsb kpd Jalil Loilatu, Ketua BEM Universitas Ibnu Chaldun," cuit Musni Umar di akun Twitternya, Kamis (30/4/2020).

"Saya sarankan kalau ada Bansos terima, kalau merasa tdk berhak berikan yg lebih perlu," imbuhnya.

 

Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut bahwa data penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat memang amburadul.

Maka tidak heran apabila banyak kepala desa memprotesnya.

"Data kita amburadul berantakan. Itulah yg dikeluhkan banyak kepala desa n pelaksana di bawah. Urus data begini saja belepotan. Duh, ironi negara maju," ungkapnya.

Curahan kades di Subang

Indra Zainal Alim, Kepala Desa Jalan Cagak di Kabupaten Subang, memberikan penjelasan dan penegasan soal videonya yang viral sejak Senin (27/4/2020) lalu.

Video tersebut berisi keluh-kesahnya mengenai carut-marut data penerima bantuan sosial yang dinilainya membingungkan petugas di lapangan.

"Pada kesempatan kali ini, saya akan mengklarifikasi pernyataan saya yang viral pada hari Senin tanggal 27 April 2020 terkait dengan bantuan yang bersumber dari Provinsi Jawa Barat," ujar Indra dalam rekaman video konferensi pers yang beredar, Rabu (29/4/2020).

Indra meminta maaf lantaran video tersebut menimbulkan perdebatan di ranah publik.Tetapi, ia menegaskan, apa yang dia lakukan semata-mata untuk kepentingan warganya.

"Saya selaku kepala desa menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya karena apa yang saya lakukan semata-mata untuk kepentingan warga kami khususnya, umumnya untuk seluruh warga Kabupaten Subang."

"Bahwa saya hanya menyampaikan keluh kesah para kepala desa, yang intinya, kami memohon, dalam membuat suatu kebijakan agar lebih matang, terstruktur dan sesuai," ungkapnya.

62.848 Pekerja Dirumahkan, Ridwan Kamil Usul Pelatihan Online di Kartu Prakerja jadi Bantuan Tunai

Sebelumnya, Indra Zainal Alim, memprotes cara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dalam mendata warga yang akan mendapat santunan Bansos terkait Virus Corona.

Dia protes lantaran proses pendataan yang dilakukan pihaknya menjadi sia-sia.

Sebab, ada instruksi penerima bansos berdasarkan data dari Pemerintah Pusat.

Sementara warga yang sudah didata oleh pihak desa tak masuk ke dalam data pemerintah pusat, kemudian menagih janji pembagian bansos ke Kepala Desa.

Dengan adanya kebijakan tersebut, Indra merasa perangkat desa seperti diadu-domba dengan warga.

Hal inilah yang membuat Indra dan jajarannya membuat video protes ke Jokowi, Mendes hingga Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat

Indra tak tampil sendirian saat menyampaikan kritikan, dalam video yang viral itu, tampak Indra didampingi Kepala Dusun, Ketua RW dan Ketua RT

Berikut pernyataan Indra Zainal Alim sebelumnya:

Saya Indra Zainal Alim, Kepala Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, kepada Bapak Presiden, Bapak Menteri Desa, terutama Bapak Gubernur Jawa Barat, Pak Ridwan Kamil, tolong ketika bapak mengeluarkan satu kebijakan untuk warga masyarakat luas, khususnya yang berhubungan warga desa, apalagi terkait bantuan, tolong sebaiknya bapak pikirkan terlebih dahulu yang lebih matang.

Jangan sesekali menggembar-gemborkan bahasa bahwa akan mendapatkan bantuan. Warga kami sudah tenang pak sebenarnya sebelum ada statement-statement dari bapak bahwa kami akan mendapatkan bantuan. Karena warga kami sudah biasa hidup dengan kesusahan.

Dengan statement-statement bapak bahwa warga kami akan mendapat bantuan, ini semua ricuh. Dan yang paling garda terdepan adalah kami sebagai kepala desa. Bukan saya saja sebagai Kepala Desa Jalancagak.

Tapi saya yakin seluruh Kebupaten Subang. Termasuk Bapak Bupati Kabupaten Subang pun kebingungan dalam hal kebijakan ini. Dalam setiap hari berubah-ubah! Dari keputusan Menteri kemudian keputusan Dirjen. Mana hirarki perundang-undangan kita digunakan. Jangan dijadikan bencana atau musibah ini menjadi pencitraan bagi bapak-bapak.

Tolong sekali lagi, pak. Kami sebagai kepala desa seolah-olah diadu domba oleh kebijakan bapak dengan warga kami sendiri. Sekarang Kadinsos Kabupaten Subang pun seolah-olah cuci tangan. Bahwa data yang diambil oleh RT RW itu tidak berguna seolah-olah, hanya dari DTKS yang boleh diambil untuk mendapatkan bantuan. Ini menjadi simpang siur kembali.

Jadi sekali lagi, khususnya Bapak Gubernur yang saya hormati Pak Ridwan Kamil, kami masyarakat khususnya Desa Jalancagak sebelum bapak menggembar-gemborkan akan ada bantuan, kami merasa tenang dan kami fokus terhadap pencegahan Covid-19.

Tapi ketika bapak statement kebijakan tentang bantuan ini, kami seolah-olah warga semua tidak tenang dan menunggu bantuan yang tidak pasti. Ini Pak Kadus kami, Pak RW kami, dan ini RT kami yang sudah mendata dari bawah sekarang seolah-olah enggak ada guna.

Siapa yang akan diserang oleh warga kami? Pasti ini RT, RW dan pada Kadus kemudian kami yang paling terakhir yang ada di pemerintahan desa. Sekali lagi, saya Kepala Desa Jalancagak merasa prihatin dengan kebijakan-kebijakan yang Bapak keluarkan. Terima kasih dari kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Prof Musni Umar Mengaku Dapat Kiriman Bansos, Fadli Zon Sebut Data Penerima Bansos Amburadul, https://wartakota.tribunnews.com/2020/05/01/prof-musni-umar-mengaku-dapat-kiriman-bansos-fadli-zon-sebut-data-penerima-bansos-amburadul?

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved