Nasib Kondektur PO Primajasa 'Terdampar' di Terminal, Makan Andalkan Kebaikan Hati Pemilik Warung
Selama karirnya sebagai kondektur semenjak bergabung dengan PO Primajasa, Edi menceritakan, inilah pengalaman paling pahit.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Pandemi Covid-19 yang berujung pada pembatasan aktivitas di berbagai bidang berdampak luas di masyarakat.
Salah satunya di bidang transportasi. Edi, salah seorang kondektur Perusahaan Otobus (PO) Primajasa, kini berada dalam kondisi memprihatinkan.
“Untuk sehari-harinya begini saja (diam di terminal),” kata Edi saat di temui di Terminal Tipe A Kertawangunan Kuningan, Kamis (30/04/2020).
Kondisi ini muncul akibat pemberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersala Besar) di berbagai daerah sejak beberapa hari lalu.
“Sejak PSBB saja, saya bersama kawan terdampar seperti ini,” ujar Edi yang sudah bekerja sebagai kondektur di PO Primajasa selama 21 tahun ini.
Selama karirnya sebagai kondektur semenjak bergabung dengan PO Primajasa, Edi menceritakan, inilah pengalaman paling pahit.
“Adanya wabah Covid 19 dan enggak tahu keputusan dari pemerintah gimana," ujarnya.
• Benarkah Israel Jadi Negara Paling Aman dari Covid-19 atau Virus Corona? Begini Fakta Sebenarnya
Edi bersama empat kawannya berikut tim teknis PO Primajasa tidak tahu harus bertindak seperti apa.
Untuk laporan atau pendataan sendiri sudah mereka sertakan kepada petugas melalui perantara kepala operasi.
“Semua laporan melalui kepala operasi sudah kami selesaikan,” katanya.
Untuk kebutuhan sehari-hari, Edi bersama empat kawannya mengandalkan kebaikan pemilik warung nasi di terminal setempat.
• CAS dan PAK yang Akan Selundupkan Petasan 5 Juta Butir Terancam Pidana Mati
“Kalau untuk makan kami terpaksa kasbon (mengutang) lah. Habis, uang dari mana? Bersyukur kami dipercaya sama tukang warung nasi,” katanya.
Edi bersama empat kawannya memiliki nasib yang sama. Sebab sampai saat ini, tak ada yang menanyakan nasib mereka di terminal.
”Apalagi seperti orang-orang lain yang menerima bantuan, ” ujar Edi.
• Ketua Advokasi Karang Taruna Kabupaten Majalengka Tolak Daerah Mereka Diterapkan PSBB, Apa Alasannya