Dua Warga Dinyatakan Positif Covid-19, Status Zona Kuning Kabupaten Cianjur Terancam
Total jumlah pasien dengan hasil positif di Kabupaten Cianjur kini berjumlah tiga orang, satu di antaranya meninggal dunia.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Seli Andina Miranti
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Predikat zona kuning yang disandang Kabupaten Cianjur saat ini terancam setelah dua orang kembali dinyatakan positif terpapar covid-19. Total jumlah pasien dengan hasil positif di Kabupaten Cianjur kini berjumlah tiga orang, satu di antaranya meninggal dunia.
Juru Bicara Koordinasi dan Komunikasi Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, mengatakan, pihaknya belum bisa menyimpulkan hal ini karena masih mengumpulkan data.
"Untuk kronologisnya saya belum bisa simpulkan sekarang karena masih mengumpulkan data," kata Yusman, Senin (27/4/2020) melalui sambungan telepon.
Sehari sebelumnya, pasien dengan pengawasan (PDP) Ny D (31), warga Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur meninggal dunia di RSUD Cianjur Sabtu (25/4/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.
Kepala Desa Cikondang Yana Mulyana mengatakan, D adalah warga Desa Cikondang, Kecamatan Cibeber, yang menetap di Bandung.
"Dua hari sebelum bulan Ramadan nyonya D pulang dari Bandung," kata Yana melalui sambungan telepon, Minggu (26/4/2020).
Yana mengatakan, pemerintah desa tidak mengetahui bahwa nyonya D pulang dari Bandung, karena nyonya D tiba pada malam hari.
"Kami juga kecolongan, sehingga tidak sempat melakukan pemantauan," katanya
• Belum Terapkan Denda, Ini yang Dilakukan Polres Majalengka kepada Pemudik yang Datang ke Majalengka
Menurutnya, D mengalami sesak napas pada Sabtu (25/4/2020), D mengeluh sesak nafas, mengingat D sedang hamil, maka D ditangani oleh bidan desa, kemudian bidan desa merujuk nyonya D ke puskesmas Cibeber, sekitar pukul 18.00 WIB, pihak Puskesmas Cibeber merujuk D ke RSUD Cianjur dan pada pukul 20.00 WIB, D meninggal dunia.
"Karena keluhannya mengarah ke covid-19, di RSUD Cianjur nyonya D langsung dimasukan ke ruangan isolasi," katanya.
D dimakamkan di tempat pemakaman umum yang tak jauh dari rumah duka dengan protokol covid-19.
"Kami masih melakukan pendataan siapa saja yang pernah kontak langsung dengan nyonya D," kata Yana.
Juru bicara Satgas Rescue Covid 19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal mengatakan, nyonya D adalah ODP yang meninggal di RSUD Cianjur.
• Disperdagin Kabupaten Cirebon Pastikan Harga Bahan Pangan Stabil selama Ramadan
"Nyonya D adalah pasien rujukan dari Puskesmas Cibeber, dengan keluhan sesak nafas dan sedang mengandung," kata Yusman.