Lebih dari 200 Sampel Covid-19 Harus Dites Setiap Hari, IDI Depok Usul Ini kepada Pemerintah
Pemberian keleluasaan kepada rumah sakit swasta di Depok untuk mengadakan sendiri mesin PCR, dinilai akan jadi permulaan yang menjanjikan.
TRIBUNJABAR.ID, DEPOK - Pemerintah pusat diharapkan memberikan keleluasaan rumah sakit swasta bisa mengadakan mesin tes Covid-19 atau polymerase chain reaction (PCR) secara mandiri. Namun, nantinya pemerintah mengganti biayanya.
Hal itu dikatakan Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Depok, Alif Noeriyanto, setelah melihat kapasitas tes Covid-19 di Depok yang masih kurang jika dibandingkan pertumbuhan kasus Covid-19 setiap hari.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota Depok telah mendedikasikan lebih dari 10 rumah sakit rujukan penanganan pasien Covid-19 di Depok.
Sebagian besar di antaranya merupakan rumah sakit swasta. Namun, hingga hari ini, hanya laboratorium RS Universitas Indonesia yang memiliki mesin PCR untuk melakukan pemeriksaan sampel terkait Covid-19, dengan kapasitas puluhan sampel per hari.
Padahal, kata Alif, dalam sehari ada lebih dari 200 sampel pasien suspect (dicurigai) Covid-19 yang harus segera dites.
Pemberian keleluasaan kepada rumah sakit swasta di Depok untuk mengadakan sendiri mesin PCR, dinilai akan jadi permulaan yang menjanjikan untuk meredakan kasus Covid-19 di Depok.
Asalkan, pemerintah pusat yang sekarang mengendalikan pengadaan alat kesehatan mau membuat petunjuk teknis yang jelas mengenai pengadaan mesin PCR oleh rumah sakit swasta di daerah.
"Sehingga tempat pemeriksaan Covid-19 ada banyak, karena rumah sakit swasta di Depok Itu bisa melakukan tes PCR. Kalau semua rumah sakit swasta bisa, itu akan jauh lebih indah untuk kota Depok," kata Alif kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020). "Dikasih saja kebebasan pada rumah sakit swasta, tapi dikasih harga patokannya, berapa nanti diganti pemerintah. Karena memang mahal, ya," imbuh dia.
• J&C Cookies Hadirkan Empon-empon Cookies untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh
Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Kota Depok belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah sepekan lebih diterapkan. Selama sepekan perdana pelaksanaan PSBB di Depok, kasus Covid-19 naik 59 angka.
• Persib Bandung Harusnya Jamu Bali United Malam Ini, Harapan Bisa Ubah Catatan Tak Pernah Menang
Data terbaru pada Rabu (22/4/2020), jumlah kasus Covid-19 mencapai 222 pasien positif, dengan 13 orang dinyatakan sembuh, dan 17 meninggal dunia. Angka kematian itu belum menghitung 44 pasien yang meninggal dicurigai (suspect) karena Covid-19 sejak 18 Maret 2020, namun hasil tes laboratoriumnya tak kunjung diumumkan Kementerian Kesehatan RI hingga hari ini. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapasitas Tes Covid-19 Rendah, IDI Depok Harap Pemerintah Izinkan RS Swasta Beli Mesin PCR", https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/23/13293091/kapasitas-tes-covid-19-rendah-idi-depok-harap-pemerintah-izinkan-rs?page=2.