Pekerja Migran Indonesia yang Mudik ke Indramayu Jelang Ramadan Tahun Ini Diprediksi Sedikit

Indonesia kini tengah berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui serangkaian imbauan yang dicanangkan pemerintah.

Tribun Jabar/ Hakim Baihaqi
Ilustrasi pulang kampung 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Animo para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kabupaten Indramayu yang pulang ke tanah air atau mudik di tengah pandemi Covid-19 diprediksi sedikit.

Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Kabupaten Indramayu, Juwarih mengatakan, hal tersebut berdasarkan pantauan SBMI terkait kondisi mereka di sana.

"Yang di luar negeri belum ada laporan ingin di pulangkan ke kita," ujarnya, Minggu (19/4/2020).

Berdasarkan data yang tercatat oleh Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) dalam periode 2018-2020 ada sebanyak 4.532 PMI asal Kabupaten Indramayu di seluruh negara penempatan.

Data tersebut belum termasuk PMI unprosedural karena keberangkatan mereka ilegal sehingga sulit terdata.

Adapun kondisi para PMI di luar negeri saat ini disampaikan Juwarih baik-baik saja.

Mereka juga mengaku kondisi di negara penempatan, seperti Taiwan dan Hong Kong sudah berangsur pulih setelah sebelumnya menjadi salah satu negara penyebaran Covid-19.

Dampak Pandemi Covid-19, Tak Ada Salat Tarawih di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Hal tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di Indonesia yang sekarang ini.

Indonesia kini tengah berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19 melalui serangkaian imbauan yang dicanangkan pemerintah.

Imbauan itu meliputi penerapan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan, menerapkan physical dan social distancing secara disiplin dengan berdiam diri di rumah, serta kewajiban mengenakan masker termasuk bagi orang yang sehat.

Peneliti Ini Sudah Peringatkan Bahaya Virus Corona sejak 11 Bulan Lalu, namun Dipaksa Tutup Mulut

Hal ini pula yang membuat lonjakan pulang para PMI ke kampung halaman pada Ramadan dan Hari Raya Idulfitri 1441 Hijriah diprediksi tidak akan ada lonjakan dalam skala besar.

"Prediksinya tidak ada lonjakan secara besar-besaran, karena di negara-negara penempatan sekarang ini juga masih lockdown," ujar dia.

Biasa Memasak Nasi Sisa Kemarin untuk Sarapan? Hentikan Kebiasaan Tersebut, Ini Bahayanya

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved