Bulan Ramadhan

Hukum Puasa Tapi Tak Makan Sahur, Apakah Sah Puasa Ramadhan-nya? Berikut Dalil Hadis Penjelasannya

Tak jarang pertanyaan hukum puasa tanpa makan sahur jelang puasa Ramadhan masih banyak diajukan, berikut dalil hadis penjelasannya.

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: taufik ismail
Kompas.com
ILUSTRASI - Umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan sangat dianjurkan untuk bersahur. 

TRIBUNJABAR.ID - Tak jarang pertanyaan hukum puasa tanpa makan sahur jelang puasa Ramadhan masih banyak diajukan.

Keraguan ini muncul karena pula tak jarang muslim telat bangun karena banyak alasan.

Lantas bagaimana hukum puasa tapi tidak makan sahur, apakah sah puasa Ramadhan-nya?

Dikutip tribunjabar.id dari konsultansisyariah, Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan hukum tersebut.

Hukum Tak Membaca Niat Puasa Ramadhan, Apakah Sah Puasanya? Begini Penjelasan Lengkapnya

Pertama-tama Ustadz Ammi Nur Baits menjelaskan, menurutnya ada banyak penjelasan simpang siur di kalangan muslim.

Di mana banyak muslim yang beranggapan bahwa inti puasa adalah makan sahur.

Ia menjelaskan keabsahan puasa bukan tidak disyaratkan karena makan sahur.

Ustadz Ammi Nur Baits menegaskan Rasulullah SAW tidak pernah mengajarkan syarat sah puasa adalah makan sahur, jelasnya.

Penjelesan ini sebagaimana diterangkan dalam dalil hadis berikut ini.

Aisyah radhiallahu ‘anha menceritakan:

دخل علي النبي صلى الله عليه وسلم ذات يوم فقال: «هل عندكم شيء؟» فقلنا: لا، قال: «فإني إذن صائم»

“Suatu hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menemui kami, dan bertanya, ‘Apakah kalian punya makanan?‘ Kami menjawab, ‘Tidak.’ Kemudian beliau bersabda: “Kalau begitu, saya akan puasa.”. (HR. Muslim 1154, Nasai 2324, Tirmudzi 733).

Dari hadis di atas menjelaskan, Rasulullah SAW mendatangi Aisyah di pagi hari.

Lalu beliau menanyakan kepada Aisyah ketersediaan makanan di rumah untuk sarapan.

Dalam hal ini artinya Rasulullah tidak memiliki niat puasa ketika itu.

Aisyah pun menjawab bahwa di rumah tak ada makanan, lalu Nabi pun melakukan puasa.

Dari hadis inilah menunjukkan pada malam hari Nabi tidak makan sahur.

Karena pada malam itu tidak ada keinginan beliau berpuasa.

Namun beliau menyatakan puasa di pagi hari tanpa makan sahur.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan 1441 H Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya, Berikut Juga Keutamaannya

Dikutip dari tribunnews.com, Khairuddin Tahmid, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung, mengatakan sahur merupakan sunnah muakkad.

Sebagaimana hukum ini didasari dari dalil hadis terdahulu.

“Bersahurlah karena dalam sahur terdapat berkah.”

Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam Fath al-Bary (3/139) menukilkan hadis tersebut sebagai ijmak atas kesunahannya.

Demikian hukum puasa tidak makan sahur, baik puasa Ramadhan maupun puasa sunnah tidak membuat tidak sah puasa.

Hanya saja lanjutnya, melaksanakan puasa Ramadhan tanpa sahur kehilangan utama dan keberkahan makan sahur.

Keutamaan makan sahur

ILUSTRASI - Umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan sangat dianjurkan untuk bersahur.
ILUSTRASI - Umat Muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan sangat dianjurkan untuk bersahur. (Kompas.com)

Sebagaimana hadis Rasulullah SAW di atas tadi, tidak ada hukum disyaratkan makan sahur.

Meski begitu dilihat dari fungsinya, sahur memiliki keutamaan memberi asupan makanan tubuh, dalam hal kesehatan.

Berpuasa bukan berarti menyiksa diri, melainkan juha memberikan detoks dalam tubuh.

Oleh karena itu, tak ada salahnya juga mengutamakan makan sahur untuk menjalankan puasa.

Berikut ini keutamaan makan sahur untuk kesehatan tubuh selama puasa Ramadhan, dikutip dari muslim.or.id.

1. Menyantap sahur di bulan Ramadhan berarti menegakkan sunah Nabi Muhammad SAW dan mendatangkan pahala bagi yang mengerjakannya.

2. Ibu hajar Rahimahullah menjelaskan, soal banyaknya keutamaan makan sahur. Selain meneladani Rasulullah, makan sahur juga bentuk menyelisihi puasanya ahli kitab. “Pembeda antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab ialah makan sahur” (HR. Muslim)

3. Makan sahur akan menguatkan badan orang yang mengerjakan puasa.

4. Makan sahut menambah kekuatan agar semakin rajin mengerjakan ibadah.

5. Makan sahur dapat menolak buruknya akhlaq yang dapat timbul akibat rasa lapar.

6. Makan sahur dapat menjadi sebab besedekah kepada yang membutuhkan makanan sahur.

7. Makan sahur menjadi sebab zikir dan doa pada waktu terkabulnya doa. Waktu sahur juga dapat dimanafaatkan untuk menambah waktu sholat malam atau qiamullail.

8. Dan yang juga penting, waktu makan sahur dapat digunakan untuk berniat puasa.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved