Kemenag Majalengka Siapkan E-Learning Madrasah, Bisa Dimanfaatkan dari Jenjang RA hingga MA

Dengan aplikasi tersebut diharapkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) khususnya di bawah binaan Kemenag Majalengka dapat terjaga.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Eki Yulianto
KANTTOR Kementerian Agama Kabupaten Majalengka. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNJABAR.ID, MAJALENGKA - Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka telah menyiapkan program e-learning untuk madrasah.

Hal itu demi mendukung pemerintah yang memberlakukan status work from home (WFH) atau study from home (SFH) bagi siswa di madrasah atau lembaga pendidikan di bawah Kementerian Agama.

Kepala Kantor Kemenag Majalengka, Yayat Hidayat, melalui Kasi Pendidikan Madrasah, Saepulloh, menjelaskan, layanan e-learning bisa dimanfaatkan oleh semua siswa di tingkatan madrasah.

"E-learning madrasah adalah sebuah aplikasi yang diturunkan oleh Kementerian Agama RI ke seluruh kantor kemenag daerah. Aplikasi ini gratis, produk madrasah yang ditujukan untuk menunjang proses pembelajaran di madrasah dari mulai raudatul athfal (RA), madrasah ibtidayah (MI), madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA), agar lebih terstruktur, menarik, dan interaktif," ujar Saepulloh, Jumat (17/4/2020).

Dijelaskan dia, e-learning madrasah memiliki enam role akses yang bisa dimanfaatkan siswa yaitu, operator madrasah (administrator), guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling, wali kelas, siswa, dan supervisor (kepala madrasah dan jajarannya).

"Saat ini di Kabupaten Majalengka terdapat 84 lembaga MI, 84 lembaga MTs, 33 lembaga MA, dan 305 lembaga RA, yang telah siap menggunakan sistem pembelajaran e-learning secara online," ucapnya.

Dia menambahkan, dengan penerapan aplikasi tersebut, maka diharapkan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) khususnya di bawah binaan Kemenag Majalengka dapat terjaga sesuai dengan kurikulum yang telah ditentukan mesk tanpa tatap muka. 

Selain itu, e-learning memiliki banyak manfaat, di antaranya lebih memudahkan belajar di rumah dan dapat mudah dipahami.

"Sebab materi bahan ajaran dapat di-upload langsung oleh para guru dan dibagikan kepada para siswa yang dapat langsung diunduh dan dipelajari dari rumah masing-masing melalui perangkat gawainya," jelas Saepulloh. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved