Bagaimana Hukumnya Tidak Salat Jumat 3 Kali atau lebih selama Pandemi? Ini Jawaban Quraish Shihab

TRIBUNJABAR.ID - Selama pandemi Covid-19, banyak kegiatan yang dihentikan atau ditiadakan, termasuk kegiatan keagamaan.

Di berbagai daerah, kegiatan salat
berjamaah, salah satunya salat jumat, pun ditiadakan mengingat kekhawatiran penyebaran Covid-19.

Pakar tafsir Asia Prof Quraish Shihab menjawab seputar pertanyaan-pertanyaan di masa pandemi Covid-19.

Bagaimana hukum tidak salat jumat 3 kali berturut?

Benarkah otomatis Kafir dan masuk Neraka?

Bagaimana hukum Salat Jumat diganti Salat Lohor?

• Hotel El Royale Bandung Salurkan Donasi APD Untuk Tenaga Medis Covid-19 di Bandung

Banyak umat muslim yang khawatir telah lalai dalam beragama karena tidak bisa menjalankan salat berjamaah di masjid.

Menanggapi hal tersebut Pendiri Pusat Studi Alquran M. Quraish Shihab menjawab keraguan yang ada di masyarakat.

Dikutip Tribun Makassar dari ungahan akun Instagram resmi presenter Kondang Najwa Shihab, @najwashihab, Jumat (10/4/2020).

Awalnya Najwa menanyakan tentang bagaimana nasib umat muslim yang tidak bisa melakukan salat Jumat sebanyak tiga kali berturut-turut.

Quraish Shihab mengiyakan, bahwa memang ada hadis yang menyatakan demikian.

• 300 Siswa Lemdikpol Setukpa Polri Sukabumi Segera Jalani Tes Swab

"Benar ada hadis yang menyatakan siapa yang meninggalkan salat Jumat tiga kali berturut-turut, tapi ada kata-kata dengan sengaja," kata Quraish Shihab.

"Maka ada dua riwayat, ia telah kafir, riwayat yang lain mengatakan bahwa hatinya ditutup oleh Tuhan."

"Sebenarnya hadis ini mempunyai makna yang tidak seperti dipahami sementara orang," lanjutnya.

Quraish Shihab lalu menjelaskan bahwa makna kafir yang ditafsirkan oleh para ulama adalah mereka yang secara sengaja meninggalkan salat Jumat tanpa alasan tertentu.

• UPDATE Persib, Mulai Umuh Puji Sikap Wander, Harapan Pemain di Zona Merah, hingga yang Main Tik Tok