Diprovokasi, Warga Unjuk Rasa Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Positif Covid-19, Ada yang Bawa Parang

Salah satu pemicu penolakan adalah karena ketakutan warga yang juga disulut oleh aksi provokasi oknum tertentu

Ilustrasi jenazah di kamar mayat 

TRIBUNJABAR.ID, PASURUAN - Aksi penolakan pemakaman jenazah pasien positif Covid-19 kembali terjadi.

Kali ini penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 terjadi di Kota Pasuruan, Jawa Timur.

Jumat (10/4/2020), pemakaman jenazah MI (62) yang positif Covid-19 ditolak warga.

Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas Wali Kota Pasuruan Raharto Teno Prasetyo, Senin (13/4/2020).

Ini Prakiraan Cuaca di Cirebon Hari Ini, Siapkan Payung bila Akan Beraktivitas di Luar Rumah

Dilansir dari Kompas.com, Teno mengatakan, salah satu pemicu penolakan adalah karena ketakutan warga yang juga disulut oleh aksi provokasi oknum tertentu.

”Warga yang takut dan tidak paham kemudian diprovokasi oleh provokator. Oknum yang hanya ingin mencari panggung. Ia menggerakkan anak-anak muda, yang dengan mudah digerakkan. Namun, setelah diberi penjelasan dan saya yakinkan, mereka akhirnya mengerti dan menerima pemakaman jenazah tersebut,” kata Teno dikutip dari Kompas.id, Senin.

Link Live Streaming Belajar Online TVRI, Lengkap dengan Cara Akses dan Jadwalnya

Teno menjelaskan, MI merupakan warga Jakarta yang datang ke Kota Pasuruan pada 23 Maret 2020. Di Kota Pasuruan, ia memiliki istri siri.

Saat di pasuruan, dia mengeluh tidak enak badan, flu, dan batuk, sehingga dirujuk ke Rumah Sakit Bangil, Kabupaten Pasuruan pada 2 April.

Kemudian, pada 10 April 2020, MI dinyatakan positif Covid-19 dan meninggal.

Begini Nasib Bripka RS yang Viral Gara-gara Ludahi Pengendara

”Kabupaten Pasuruan tidak mau menerima jenazah ini karena bukan warganya. Karena tidak ada yang mau menerima jenazah ini, termasuk keluarganya di Jakarta, kami putuskan dengan segala rasa kemanusiaan, kami menerimanya. Kami tracing, ternyata dia punya istri siri di Kota Pasuruan,” kata Teno.

Teno mengatakan, pihaknya merencanakan lima tempat untuk memakamkan jenazah.

Namun, karena kontur Kota Pasuruan yang sebagian bahkan ada yang lebih rendah dari permukaan laut, lima lokasi makam yang jauh dari permukiman warga itu pun akhirnya tidak bisa digunakan.

Heboh Aksi Vandalisme di Tengah Pandemi Corona, Ini Fakta-faktanya

Pemkot Pasuruan akhirnya memutuskan memakamkan jenazah di TPU Gadingrejo sebagai TPU terbesar di Kota Pasuruan.

Namun, pemakaman menemui sejumlah kendala.

 Di tengah rangkaian pemakaman, sejumlah warga datang berunjuk rasa. Bahkan, ada yang membawa parang.

Heboh Aksi Vandalisme di Tengah Pandemi Corona, Ini Fakta-faktanya

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved