Para Tenaga Medis akan Diberi Insentif oleh Pemprov Jabar, Paling Tinggi Rp 600 Ribu Per Orang
Para tenaga kesehatan di Jawa Barat yang tengah berjuang di garda terdepan merawat pasien Covid-19
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Para tenaga kesehatan di Jawa Barat yang tengah berjuang di garda terdepan merawat pasien Covid-19 di rumah sakit mendapat insentif dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Sekretaris sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Daud Achmad, mengatakan Pemprov Jabar pun menganggarkan santunan sampai Rp 300 juta untuk tenaga kesehatan yang meninggal dunia setelah bertugas merawat pasien Covid-19.
"Jadi sesuai dengan apa yang digariskan oleh pemerintah pusat, itu santunan ada ya. Kita jaga-jaga di APBD juga menganggarkan, dan besarannya sekitar Rp 300 juta ya untuk tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19," kata Daud di Gedung Sate, Senin (13/4).
Mengenai insentifnya bagi para tenaga kesehatan, angkanya bervariasi sesuai dengan profesinya. Contohnya besaran insentif untuk perawat dan dokter tidak sama. Besarannya bisa sampai Rp 600.000.
• Mulai Selasa Hanya Ada 4 Kereta Api Jarak Jauh dari Bandung, Ini Rutenya
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun memanfaatkan Hotel Grand Preanger di Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, menjadi tempat tinggal sementara untuk para tenaga kesehatan dan dokter yang selama ini bertugas merawat pasien Covid-19 di rumah sakit.
“Jadi minggu lalu, saya putuskan untuk menjadikan hotel milik Provinsi Jawa Barat ini menjadi tempat tinggal para tenaga kesehatan dan dokter, karena Grand Preanger ini adalah hotel bintang lima, dan mungkin menjadi satu-satunya hotel bintang lima di Indonesia yang digunakan sebagai tempat tinggal para tenaga kesehatan dan dokter yang bertugas menangani Covid-19,” kata gubernur yang akrab disapa Emil ini seusai mengunjungi hotel tersebut, Selasa (7/4).
Dalam kesempatan tersebut Emil memantau dari dekat pemanfaatan hotel bintang lima yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini sebagai tempat tinggal sementara para tenaga kesehatan. Hotel ini kerap dijadikan tempat menginap para pejabat negara saat event kenegaraan, mulai dari pelantikan pejabat sampai acara peringatan Asia Afrika.
• Ratu Tisha Akhiri Kariernya Sebagai Sekjen PSSI, Sudah Cinta Sepak Bola dari Remaja, Ini Profilnya
Menurut Emil, selama tiga bulan ke depan, sejak April hingga bulan Juni 2020, Hotel Grand Preanger akan menjadi hotel terdepan dalam memfasilitasi para petugas, tenaga kesehatan, dan dokter dalam menangani penyebaran Covid-19.
“Harapannya bulan Juli ketika mudah-mudahan penyebaran Covid-19 ini sudah reda, Hotel Grand Preanger sudah mulai beroperasi lagi,” katanya.
Dalam kunjungan ke Hotel Grand Preager ini, Gubernur mengapresiasi PT Jasa dan Kepariwisataan Jabar (Perseroda) Jaswita Jabar yang dalam waktu relatif singkat menyiapkan Hotel Grand Preanger untuk difungsikan sebagai tempat tinggal sementara para petugas dan tenaga kesehatan.
“Saya mengapresiasi Jaswita Jabar, karena dari semua fasilitas yang dimiliki Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini adalah yang paling baik, Hotel Grand Preanger ini adalah Hotel Bintang lima, sehingga dapat menjadi pesan positif kepada masyarakat, bahwa semua pihak terlibat dalam upaya memerangi Covid-19 ini” katanya.
Emil juga mengharapkan agar para tenaga kesehatan dan dokter yang untuk sementara tinggal di hotel Preanger, dapat bekerja dengan tenang dengan fasilitas yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini.
Sebelumnya diketahui, sejumlah tenaga kesehatan ditolak pulang pemilik kos atau lingkungan sekitar tempat tinggalnya, karena khawatir membawa virus dari rumah sakit ke permukiman penduduk. Padahal, hal tersebut dinilai tidak berdasar dan hanya kekhawatiran berlebihan.
“Kita harus melawan stigma bahwa para tenaga kesehatan ini harus dijauhi, karena berpotensi menyebarkan virus korona. Sebaliknya mereka adalah pahlawan dan garda terdepan dalam upaya menangani dan mengurangi penyebaran Covid-19, yang harus kita dukung dengan segala cara,” ujarnya.