Pasien ODHA Kuningan Tidak Masuk Kategori ODP Covid-19, Tapi Tetap Perlu Perhatian
Dampak pandemi Covid-19 bagi ODHA, tidak sedikit dari mereka yang kekuarangan pasokan pangan.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Ketua Relawan Warga Peduli AIDS (WPA) Kuningan, Ani Zubaedah, mengatakan pasien atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kuningan tidak masuk dalam catatan pengawasan atau pemantauan petugas medis pandemi Covid-19 Kuningan.
Di sela kegiatan berbagi sembako di Sekretariat WPA di Lingkungan Perum Bojong Indah Kuningan, Minggu (12/4/2020), dia mengatakan, masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat aktivis WPA, terutama dalam memberikan pembinaan dan pengawalan medis terhadap ODHA.
“Rutinitas mengawal untuk kesehatan saat melakukan pengecekan ke RS hingga ini berjalan seperti biasanya,” ungkap Ani yang akrab di sapa Zhulenk, Minggu (12/4/2020).
Dia menuturkan, ancaman pandemi virus corona tidak bisa terhindarkan dari lingkungan hidup. Oleh karenanya, harus dilakukan langkah dalam pencegahan penyebaran terhadap virus aktif tersebut.
“Kami berikan edukasi dan sosialisasi tentang bahaya penyebaran virus ini, terutama dengan hidup sehat dan mengikuti anjuran pemerintah,” ujarnya.
Dampak pandemi Covid-19 bagi ODHA, kata Ani, tidak sedikit dari mereka yang kekuarangan pasokan pangan. Telebih dengan kebijakan pemerintah yang menganjurkan warga untuk berada di dalam rumah.
“Mengenai hal tersebut, kami memberikan bantuan kepada komunitas ODHA dengan cara face to face dan jaga jarak,” katanya.
• Ridwan Kamil Persilakan TNI-Polri Tindak Tegas Pelaku Anarkis dan Penyebar Hoaks Selama PSBB
Selama masa pandemi Covid-19, kata Zhulenk, WPA juga menggelar kerja sama dengan Yayasan Taufik Mubarok dalam misi sosial dan kemanusian. Di antaranya memberikan kebutuhan yang diukur semampunya.
“Warga terpapar Covid atau ODHA ini, tentu perlu perhatian dari semua kalangan. Contoh kecil itu masalah kebutuhan untuk setiap harinya,” ucapnya. (*)
