Rumah yang Dibakar Anak di Cianjur Mulai Dibangun, Ternyata sang Anak Juga Pernah Bakar Motor
Ia mengatakan, anak membakar rumah orang tuanya karena kesal tak diberi uang untuk beli sepeda motor.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Aman (70), yang rumahnya dibakar anaknya sendiri mulai bisa tersenyum karena rangka rumahnya mulai terbentuk lagi. Rumah itu dibangun oleh Kepala Desa Sukaraharja, Saepudin.
Pria yang tak lepas dari tongkat karena tak bisa melihat ini sesekali hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada warga karena tak bisa membantu membangun rumahnya sendiri.
"Saya bersama warga bergotong-royong membangun rumahnya. Karena tak bisa melihat dan sudah tua, saya suruh korban beristirahat saja," ujar Saepudin di Kampung Panagan, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Rabu (8/4/2020).
Kepala desa yang akrab disapa Haji Abo ini selalu memantau langsung progres pembangunan rumah Aman yang dibakar oleh anaknya sendiri.
"Setiap hari saya ke sini, memantau perkembangan pembangunan. Warga sekitar sama, kebanyakan buruh tani, jadi lebih banyak sedekah dari pribadi," katanya.
Ia mengatakan, anak membakar rumah orang tuanya karena kesal tak diberi uang untuk beli sepeda motor. Sebelumnya, anaknya itu juga pernah membakar sepeda motor yang baru dibeli.
Alasannya juga sepele, karena sepeda motor yang dibeli dengan harga Rp 1,2 juta itu tak hidup. Menurut warga, itu pun masih belum lunas.
Kepala desa mendengar, sang anak yang membakar rumah ayahnya sempat meminta uang Rp 5 juta.
"Kondisi psikisnya memang agak temperamental dan perlu pemantauan dari semua warga," ujar Saepudin.
Ia mengatakan, selain membangun rumah Aman, ia juga membuatkan sumur dan septic tank untuk Aman yang terletak di belakang rumah.
"Sementara ini Aman tinggal di rumah kerabatnya, tak jauh dari rumahnya yang sedang dibangun," katanya. (*)