Wabah Virus Corona

Pencegahan Virus Corona, Pengendara Motor Diimbau agar Tidak Berboncengan, Bagaimana Nasib Ojek?

Berdasarkan akun Facebook Sosmed NTMC, imbauan tidak berboncengan demi pencegahan penularan virus corona telah dikeluarkan.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Hilda Rubiah
Ilustrasi 

TRIBUNJABAR.ID - Berdasarkan akun Facebook Sosmed NTMC, imbauan tidak berboncengan demi pencegahan penularan virus corona telah dikeluarkan.

Berdasarkan Senin (6/4/2020) pukul 14.00 WIB, foto imbauan tersebut masih terpajang di album timeline photos.

Masyarakat diimbau agar menjaga jarak termasuk ketika mengendarai motor.

Dengan tidak berboncengan maka mata rantai Covid-19 akan terputus.

Imbauan ini termasuk Operasi Simpatik 2020.

Unggahan tersebut dilengkapi katerangan tulisan.

"OPERASI SIMPATIK 2020
#JAGAJARAK
#StopPelanggaranStopKecelakaanKeselamatanUntukKemanusiaan."

Seperti diketahui, operasi simpatik berbentuk pemberian peringatan kepada pengendara yang melanggar lalu lintas.

Imbauan pengendara motor agar tidak berboncengan
Imbauan pengendara motor agar tidak berboncengan (Facebook)

Imbauan tersebut mendapat berbagai reaksi dari warganet.

Ada yang mendukung ada pula yang tidak setuju karena menyulitkan pekerjaannya.

Imbauan tersebut tentu mempengaruhi pekerjaan seperti ojek dan ojek online.

Pekerjaan mereka yang mengantar pelanggan tentu akan mendapat imbas.

Ketika Tribun Jabar memeriksa kembali akun Facebook Sosmed NTMC, unggahan imbauan soal berboncengan itu sudah tidak ada.

Warga Terdampak Banjir di Dayeuhkolot Bandung Tak Bisa Terapkan Social Distancing

Jumlah Pasien Corona

Jumlah pasien virus corona di seluruh dunia masih terus bertambah.

Berdasarkan laporan terakhir dari John Hopkins University pada Senin pagi (6/4/2020), tercatat 1,27 orang terinfeksi virus corona.

Adapun jumlah kasus kematian yang terjadi adalah 69.309. Sementara itu, 259.810 pasien telah dinyatakan sembuh.

Kasus-kasus ini tersebar di ratusan negara di dunia.

Jumlah kasus terbanyak tersebar di AS, yaitu lebih dari 300.000 kasus, disusul Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis.

Sementara, untuk jumlah kematian, paling banyak terjadi di Italia, disusul Spanyol, AS, Perancis, dan Inggris.

Sedangkan jumlah pasien sembuh paling banyak masih ada di China, yaitu 77.207 pasien.

Kabupaten Cianjur Siapkan Rp 100 Miliar untuk Penanganan Covid-19, Begini Skema Teknisnya

Berikut adalah perkembangan terbaru wabah virus corona di beberapa negara di dunia:

Indonesia

Data terbaru per Minggu (5/4/2020) pukul 12.00 WIB, menyebutkan, jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia berjumlah 2.273 kasus.

Jumlah ini mengalami penambahan sebanyak 181 kasus dari hari sebelumnya.

Dari jumlah tersebut, 198 orang meninggal dunia dan 164 pasien telah dinyatakan sembuh.

Selain itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker demi mencegah penyebaran virus corona.

Gugus Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain tiga lapis.

Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan terbaru yaitu Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 sebagai aturan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Peraturan ini mengatur secara lebih rinci alur penetapan PSBB sebagaimana telah diputuskan sebelumnya oleh Presiden Jokowi beserta dengan cakupan pembatasan yang dilakukan.

Kejari Tetapkan ASN Distan Kabupaten Cirebon Jadi Tersangka Penggelapan Alsintan Bantuan Kementan RI

Inggris

Jumlah kasus infeksi virus corona di Inggris per Senin (6/4/2020) pagi adalah sebanyak 48.436 kasus.

Dari jumlah tersebut, terjadi 4.943 kematian dan 229 pasien yang telah dinyatakan sembuh.

Salah satu pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 adalah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.

Melansir CNN, terbaru, Boris Johnson akan dirawat di rumah sakit. Sebelumnya, ia dibawa ke rumah sakit pada Minggu (5/4/2020) malam karena Perdana Menteri terus menunjukkan gejala virus corona selama 10 hari setelah dikonfirmasi positif.

Johnson didiagnosis positif virus corona pada 27 Maret 2020.

Delapan Jadwal KA Lokal Ini Dibatalkan Hingga 30 April 2020, Berikut Rinciannya

Amerika Serikat

AS masih mencatatkan jumlah terbanyak untuk kasus virus corona, yaitu 337.072 kasus. Ada 9.619 kasus kematian yang terjadi dengan 17.448 pasien telah dinyatakan sembuh.

Untuk menahan penyebaran lebih luas, Departemen Keamanan Negara dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tengah melakukan finalisasi pembatasan baru yang melarang penumpang kapal pesiar beserta krunya untuk tiba di AS dari penerbangan komersial domestik.

Pembatasan ini akan diberlakukan pada semua orang termasuk orang-orang yang tidak menunjukkan gejala. Mereka diharuskan untuk menjalani karantina 14 hari.

Saat ini, pihak berwenang masih menyusun protokol baru sehingga aturan ini belum diberlakukan.

Panduan Pendaftaran Kartu Pra Kerja, Peserta Bisa Ikuti Pelatihan Senilai Rp 7 Juta & Dapat Insentif

Spanyol

Jumlah infeksi virus corona yang telah dilaporkan terjadi di Spanyol adalah sebanyak 131.646 kasus.

Dari jumlah tersebut, 12.641 orang meninggal dunia dan 38.080 pasien telah dinyatakan sembuh.

Untuk menguji kasus infeksi secara lebih menyeluruh, kelompok pertama sejumlah 1 juta rapid test telah siap didistribusikan kepada wilayah-wilayah di Spanyol.

"Spanyol akan meningkatkan kapasitas diagnosis untuk mengonfirmasi atau mengontrol keberadaan Covid-19 pada masyarakat," tulis pemerintah dalam pernyataannya sebagaimana dikutip CNN.

Menurut pernyataan pemerintah, 15.000 hingga 20.000 tes dilakukan setiap harinya, tetapi kapasitas ini disebut perlu ditingkatkan.

(Kompas.com/Vina Fadhrotul Mukaromah)

Deretan Kuota Internet Gratis Selama Pandemi Virus Corona, Belajar di Rumah Kini Semakin Mudah

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved