Virus Corona di Jabar
Kontak dengan Suami yang Baru Pulang dari Jakarta, Lima Orang Hamil Diduga Terpapar Covid-19
Kuningan yang selama ini terbilang aman, tidak tertutup kemungkinan akan berubah menjadi zona merah.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN – Sebanyak lima orang hamil di Kuningan diduga terpapar Covid-19.
“Hasil terkonfirmai dari teman medis di daerah, menyebutkan seperti begitu. Mayoritas mereka seusai kontak dengan suami yang baru datang dari Jakarta,” ungkap Asep Herman, seorang petugas medis di RSUD 45 Kuningan, Senin (6/4/2020).
Asep Hermana menjelaskan, masa emas periode ini merupakan masa memperketat melakukan karantina mandiri.
"Terutama kepada warga urban yang sudah berada di kampung halaman," ucapnya.
Terlebih melihat perkembangan dan meningkatkan jumlah warga urban sangat berdampak dan mengancam transmisi lokal.
"Itu terhitung di akhir bulan Maret, pada tanggal 31," ujarnya.
• Cerita Andrea Dian, Istri Ganindra Bimo Bisa Sembuh dari Covid-19
Selain itu, kata dia, Kuningan yang selama ini terbilang aman, tidak tertutup kemungkinan akan berubah menjadi zona merah.
"Jadi penyeberan virus semula impor. Ini bisa menjadi transmisi lokal, dan sudah terjadi di beberapa daerah Kuningan," ucapnya.
Asep juga mengatakan, transmisi lokal pun terjadi kepada seorang ibu hamil yang hendak melahirkan dengan kondisi kurang sehat. "Rencana akan melakukan persalinan dengan operasi. Namun hasil dari pemeriksa awal seperti rontgen, ibu hamil itu memiliki riwayat penyakit bronchopneumonia (radang paru -paru) dan mengalami demam tinggi," ujarnya.
Oleh karenanya, Asep mengimbau masyarakat menjaga kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah dalam melakukan karantina atau isolasi mandiri.
Langkah strategis dalam pencegahan, kata Asep, harus tetap di rumah dan selalu menggunakan masker.
• Mantan Pengacara Bilang Habib Bahar Menolak Bebas, Ternyata Memang Belum Masuk dalam Syarat
“Tidak hanya itu, mengatur jarak dan memisahkan diri dengan keluarga pun bagus dilakukan. Terutama kepada para perantau yang masih melakukan masa karantina atau isoalsai mendiri di rumah masing–masing,” ungkapnya.
Selain melakukan pola hidup sehat dan bersih (PHBS), kata Asep, etika bersin dan batuk pun harus diperhatikan.
“Langkah mudah seperti ini juga sangat efektif,” ujarnya.
Di samping itu, pihak keluarga dan warga sekitar juga harus mengawasi orang yang baru mudik. (*)
Update Virus Corona di Dunia
Jumlah pasien virus corona di seluruh dunia masih terus bertambah.
Berdasarkan laporan terakhir dari John Hopkins University pada Senin pagi (6/4/2020), tercatat 1,27 orang terinfeksi virus corona.
Adapun jumlah kasus kematian yang terjadi adalah 69.309. Sementara itu, 259.810 pasien telah dinyatakan sembuh.
Kasus-kasus ini tersebar di ratusan negara di dunia.
Jumlah kasus terbanyak tersebar di AS, yaitu lebih dari 300.000 kasus, disusul Spanyol, Italia, Jerman, dan Perancis.
Sementara, untuk jumlah kematian, paling banyak terjadi di Italia, disusul Spanyol, AS, Perancis, dan Inggris.
Sedangkan jumlah pasien sembuh paling banyak masih ada di China, yaitu 77.207 pasien.
• Kabupaten Cianjur Siapkan Rp 100 Miliar untuk Penanganan Covid-19, Begini Skema Teknisnya
Berikut adalah perkembangan terbaru wabah virus corona di beberapa negara di dunia:
Indonesia
Data terbaru per Minggu (5/4/2020) pukul 12.00 WIB, menyebutkan, jumlah kasus infeksi virus corona di Indonesia berjumlah 2.273 kasus.
Jumlah ini mengalami penambahan sebanyak 181 kasus dari hari sebelumnya.
Dari jumlah tersebut, 198 orang meninggal dunia dan 164 pasien telah dinyatakan sembuh.
Selain itu, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker demi mencegah penyebaran virus corona.
Gugus Tugas Penanganan Covid-19 meminta masyarakat untuk menggunakan masker kain tiga lapis.
Pemerintah juga telah mengeluarkan peraturan terbaru yaitu Permenkes Nomor 9 Tahun 2020 sebagai aturan turunan dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Peraturan ini mengatur secara lebih rinci alur penetapan PSBB sebagaimana telah diputuskan sebelumnya oleh Presiden Jokowi beserta dengan cakupan pembatasan yang dilakukan.
• Kejari Tetapkan ASN Distan Kabupaten Cirebon Jadi Tersangka Penggelapan Alsintan Bantuan Kementan RI
Inggris
Jumlah kasus infeksi virus corona di Inggris per Senin (6/4/2020) pagi adalah sebanyak 48.436 kasus.
Dari jumlah tersebut, terjadi 4.943 kematian dan 229 pasien yang telah dinyatakan sembuh.
Salah satu pasien yang dikonfirmasi positif Covid-19 adalah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Melansir CNN, terbaru, Boris Johnson akan dirawat di rumah sakit. Sebelumnya, ia dibawa ke rumah sakit pada Minggu (5/4/2020) malam karena Perdana Menteri terus menunjukkan gejala virus corona selama 10 hari setelah dikonfirmasi positif.
Johnson didiagnosis positif virus corona pada 27 Maret 2020.
• Delapan Jadwal KA Lokal Ini Dibatalkan Hingga 30 April 2020, Berikut Rinciannya
Amerika Serikat
AS masih mencatatkan jumlah terbanyak untuk kasus virus corona, yaitu 337.072 kasus. Ada 9.619 kasus kematian yang terjadi dengan 17.448 pasien telah dinyatakan sembuh.
Untuk menahan penyebaran lebih luas, Departemen Keamanan Negara dan Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tengah melakukan finalisasi pembatasan baru yang melarang penumpang kapal pesiar beserta krunya untuk tiba di AS dari penerbangan komersial domestik.
Pembatasan ini akan diberlakukan pada semua orang termasuk orang-orang yang tidak menunjukkan gejala. Mereka diharuskan untuk menjalani karantina 14 hari.
Saat ini, pihak berwenang masih menyusun protokol baru sehingga aturan ini belum diberlakukan.
• Panduan Pendaftaran Kartu Pra Kerja, Peserta Bisa Ikuti Pelatihan Senilai Rp 7 Juta & Dapat Insentif
Spanyol
Jumlah infeksi virus corona yang telah dilaporkan terjadi di Spanyol adalah sebanyak 131.646 kasus.
Dari jumlah tersebut, 12.641 orang meninggal dunia dan 38.080 pasien telah dinyatakan sembuh.
Untuk menguji kasus infeksi secara lebih menyeluruh, kelompok pertama sejumlah 1 juta rapid test telah siap didistribusikan kepada wilayah-wilayah di Spanyol.
"Spanyol akan meningkatkan kapasitas diagnosis untuk mengonfirmasi atau mengontrol keberadaan Covid-19 pada masyarakat," tulis pemerintah dalam pernyataannya sebagaimana dikutip CNN.
Menurut pernyataan pemerintah, 15.000 hingga 20.000 tes dilakukan setiap harinya, tetapi kapasitas ini disebut perlu ditingkatkan.
(Kompas.com/Vina Fadhrotul Mukaromah)
• Deretan Kuota Internet Gratis Selama Pandemi Virus Corona, Belajar di Rumah Kini Semakin Mudah