Persib Bandung
2 Momen Pahit Supardi Nasir di Persib Bandung, Sama-sama Sempurna di Awal tapi Liga Berhenti
Padahal, Pangeran Baru sedang on fire, kokoh di puncak klasemen berkat hasil sempurna sepanjang tiga pekan pertama.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Dalam lima tahun terakhir, terjadi dua kali kasus force majeure pada sepak bola Indonesia.
Tercatat, Supardi termasuk satu dari sedikit pemain Persib Bandung yang merasakan dua momen pahit tersebut.
Alasan penghentian kompetisi dalam dua kasus itu memang jauh berbeda tetapi situasinya mirip, liga dihentikan pada pekan ketiga dan, kebetulan, performa Persib Bandung sedang menanjak.

Pada 2 Mei 2015, kompetisi tertinggi di Tanah Air, QNB League, dihentikan total menyusul konflik antara PSSI dan Kemenpora.
Semua klub, termasuk Persib Bandung, membubarkan tim dan pemain berbulan-bulan menganggur.
Ketika itu, Persib Bandung sedang berjuang mempertahankan gelar juara yang diraih pada musim 2014.
Di klasemen sementara QNB League, Maung Bandung masuk papan atas, menghuni peringkat ketiga setelah Persegres dan Persipura.
• Ini Rapor Para Pemain Persib Bandung dari Pantauan Robert Alberts Lewat Video
• Liga Lagi Libur, Persib Bandung Tetap Kena Denda dari Komdis PSSI

Tiga tim ini sama-sama meraih hasil sempurna, bedanya Persegres sudah melakoni tiga partai sedangkan Persib Bandung dan Persipura baru terlibat dalam dua pertandingan.
Lima tahun berselang, Liga 1 dihentikan sementara sejak 28 Maret lalu hingga 29 Mei nanti.
Keputusan itu diumumkan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan karena force majeure wabah virus corona.
Penghentian liga disusul pembubaran tim-tim peserta Liga 1. Begitu pula Persib Bandung.
Padahal, Pangeran Baru sedang on fire, kokoh di puncak klasemen berkat hasil sempurna sepanjang tiga pekan pertama.
Apa boleh buat, keselamatan nyawa banyak orang jauh lebih penting daripada sebuah kompetisi.
Nyatanya, penghentian liga jelas menjadi kabar buruk untuk semua yang mengais rejeki dari sepakbola, terutama para pemain.
Bahkan, ada pemain terpaksa merasakan pada dua masa sulit tersebut, semisal Supardi di kubu Persib Bandung.
"Ini situasi yang hampir sama dengan sebelumnya (musim 2015). Berat bagi kami sebagai pemain tentunya ketika menghadapi situasi seperti ini," ujar Supardi kepada wartawan, kemarin.
• Setelah Usaha Kuliner, Pemain Persib Bandung Gian Zola Rancang Bisnis Baru: Saya Lagi Nyari Lahan
• Baru 10 Hari Persib Bandung Dibubarkan Sementara, Beckham Putra Sudah Kangen Berat

Supardi pun menyadari tidak ada pilihan lain. Selain harus taat pada pemerintah, ucapnya, penghentian Liga 1 2020 untuk kepentingan yang lebih luas.
"Itu pasti pertimbangannya untuk kemaslahatan orang banyak, kebaikan semua. Virus ini sangat serius untuk diperhatikan," kata kapten Persib Bandung ini.
Viru ini memang telah merenggut puluhan ribu nyawa di seluruh dunia, termasuk ratusan korban meninggal di Indonesia.
Di tengah keprihatinannya, Supardi yakin ada hikmah besar di balik pandemi virus corona.
"Saya selalu berpikir positif. Di balik semua cobaan seperti ini, ada hikmah insyaallah," kata pemain kelahiran Bangka itu.
Ia pun berharap kompetisi bisa bergulir kembali sesuai rencana PSSI pada 1 Juli mendatang.
Rencana PSSI mengandaikan situasi di Tanah Air sudah aman dari ancaman virus yang pertama kali merebak di Wuhan, Cina, itu.
"Saya selalu berdoa untuk kita semua. Mudah-mudahan wabah ini cepat Allah angkat, hilangkan dan kehidupan kembali normal dan liga kita secepatnya kembali bergulir. Itu harapan saya ke depannya," ucapnya.
• Catatan Top Skor Persib Bandung 3 Tahun Terakhir, Ezechiel Tampil Menonjol
• Pemain yang Sempat Diisukan Gabung Persib Bandung Harus Berurusan dengan Polisi Lagi
Kejutan di awal musim

Supardi terbilang kejutan pada awal. Ia sempat diprediksi terbuang dari skuat utama Persib karena termakan usia.
Ya, Supardi berusia 37 tahun pada 9 April nanti. Bukan umur yang ideal untuk seorang pemain apalagi berposisi sebagai bek sayap.
Selama pramusim, cukup jelas tanda-tanda Supardi tersisi dari tim utama. Dalam serangkaian uji coba, nama Supardi absen di susunan pemain utama.
Ia tampil sejak menit awal saat Persib Bandung beruji coba melawan Melaka United di Stadion Si Jalak Harupat pada 1 Februari.
Kemudian, pelatih Robert Alberts mengalihkan tugas Supardi kepada Zalnando dalam partai uji coba lawan Barito Putera, Persis Solo, PSS Sleman, dan Tira Persikabo.
Selain itu, sempat ada pembicaraan soal kapten baru menjelang Liga 1 2020 bergulir.
Seriring jarang tampil sebagai pemain utama selama pra musim, Supardi dianggap dicoret dari bursa kapten.
Faktanya, mantan pemain Sriwijaya FC itu tetap menjadi pilihan utama pelatih Robert Alberts.
Arsitek asal Belanda itu pun memperpanjang masa jabatan kapten utama kepada Supardi.
Beda dengan 2015
Kapten Persib Bandung, Supardi Nasir bandingkan penghentian Kompetisi Liga 1 2020 dengan Liga Indonesia 2015.
Saat ini, kompetisi Liga 1 2020 sedang dihentikan untuk mengantisipasi wabah corona yang meluas.
Penghentian Liga di Indonesia bukan hal baru, pasalnya pada 2015 Liga Indonesia dihentikan karena FIFA membekukan PSSI .
Supardi Nasir masih ingat betul bagaimana beratnya penghentian kompetisi liga 1 pada tahun 2015 silam, meskipun begitu, tahun ini dirasakan lebih berat dihadapi oleh Supardi.
Berbeda dengan 2015, di mana Liga 1 terhenti akibat sanksi dari FIFA, kompetisi tahun ini harus vakum sementara karena merebaknya wabah virus corona.
Pada 2020 ini, bukan hanya dunia sepakbola yang menghadapi kesulitan, namun pandemik virus corona ini menyerang berbagai sendi kehidupan.
"Sebagai pelaku sepakbola di lapangan tentunya kami sedih harus menerima kenyataan penghentian lagi.
"Walaupun berat kami tetap harus jalani. Penghentian kedua ini lebih berat, tapi harus diingat di balik musibah ada hikmah yang baik," kata Supardi di laman resmi klub.
Meskipun begitu, pemain yang ikut mengantar Persib Bandung meraih gelar juara ISL 2014 ini mendukung penghentian sementara ini.
Sebab, keselamatan dan kesehatan banyak orang tetap lebih utama, ia berharap kondisi akan segera pulih kembali dan wabah corona segera berakhir.
"Karena ini untuk kemaslahatan dan kebaikan orang banyak, kesehatan dan keselamatan."
"Kami pasti mendukung kebijakan pemerintah, walaupun berat, Kami akan jalani, semoga wabah ini segera berakhir," ucapnya.
Persib Bandung yang sudah meliburkan skuat sejak pekan lalu, memberikan program latihan secara individu untuk dilakukan pemain di rumah masing-masing.
Pelatih Robert Alberts terus memastikan kondisi pemainnya tetap baik selama menjalankan latihan mandiri di rumah masing-masing.
Tak hanya kondisi kebugaraan, ia ingin memastikan mood pemain harus dalam keadaan baik.
Diakui Robert, memantau hal tersebut bukan perkara mudah, namun ia mengaku cukup tenang.
Setelah seminggu pemain menjalani latihan mandiri di rumah masing-masing, tak ada laporan masalah yang datang kepadanya.
"Situasinya lebih rumit karena kami tidak berkumpul bersama samam sulit memang bagi kami untuk mengontrolnya.
"Tetapi untuk mendapatkan timbal balik dari pemain, tim pelatih secara rutin berdiskusi melalui sambungan ponsel dan menghubungi pemain," jelas pelatih asal Belanda ini di laman resmi klub.
"Jika pemain punya permasalahan atau hal yang ingin ditanyakan, mereka bisa segera menyampaikannya kepada pelatih, tentu kami akan membantu secara daring," lanjutnya.
Selain dukungan dari jajaran pelatih, pemain pun bisa melakukan hal lain setelah menyelesaikan tugas latihan.
Selama tinggal di rumah bersama keluarga, ada banyak hal yang bisa dilakukan supaya mood mereka terjaga dengan baik.
"Mereka tinggal di rumahnya masing-masing dan bisa melakukan hal beragam seperti nonton tv atau main game," ucapnya.
Ia optimistis para pemainnya dalam kondisi bugar saat ini.
Menurutnya, program latihan mandiri yang diberikan sejauh ini dapat dilakukan dengan baik oleh pemain di rumah masing-masing.
Laporan latihan pemain yang dikirim melalui video menjadi bahan penilaian pelatih asal Belanda ini.
Robert juga melihat respons positif dari pemain dalam setiap program yang diberikan.
"Respons dan timbal balik yang diberikan pemain cukup bagus setelah mereka melihat video yang saya berikan."
"Tentang apa yang harus mereka lakukan di dalam latihan, mereka bisa mengikutinya," kata Robert.
Keyakinannya pun semakin kuat dengan melihat usaha lain yang ditunjukkan para pemain.
Tak hanya menjalankan program latihan dari pelatih, pemain juga melakukan latihan tambahan.
Kondisi itu membuat Robert cukup puas dengan usaha pemain dalam menjaga kebugaran.
"Beberapa pemain menambah latihannya dengan treadmill, sepeda dan latihan gym di rumah, hanya sebagai latihan tambahan."
"Dilihat dari motivasi yang ada selama sepekan ini, menurut saya sangat bagus," ucapnya.
(Tribunnews.com/Gigih)