Nasib Nahas Perempuan di Lampung yang Suaminya Positif Corona, Dikucilkan dan Diteror Warga Sekitar

Penyebaran virus corona saat ini sudah menjangkiti berbagai wilayah, salah satunya adalah di Bandar Lampung, Lampung.

Editor: Yongky Yulius
Pixabay
Ilustrasi. 

TRIBUNJABAR.ID - Penyebaran virus corona saat ini sudah menjangkiti berbagai wilayah, salah satunya adalah di Bandar Lampung, Lampung.

Keluarga terdekat juga ikut merasakan dampaknya apalagi jika mendapatkan stigma dari warga sekitar.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana mengemukakan, ada seorang istri pasien positif corona bahkan mengancam akan membakar rumahnya sendiri karena mendapatkan perlakuan tak pantas dari warga.

Ilustrasi Stigma
Ilustrasi Stigma (Kompas.com)

"Katanya, ''kenapa kamu orang larang saya keluar, nanti saya bakar sekalian rumah ini''," ucap Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana, menirukan istri pasien positif corona dikutip TribunMataram.com dari Kompas.com

Sang istri pasien positif mengancam demikian lantaran ia dikucilkan dan dilarang keluar, meski untuk membeli kebutuhan mendesak.

Tak cukup sampai di sana, Reihana menambahkan jika keluarga pasien sampai disudutkan dan diteror.

"Kejadian, istri salah satu pasien positif, mungkin ada tetangga yang tahu suaminya positif, lalu keluarganya diteror," kata dia.

Kemarahan sang istri memuncak dan ia pun mengancam membakar rumahnya sendiri.

"Itu peristiwa yang benar-benar terjadi di lapangan," kata Reihana.

Maka dari itu, identitas pasein yang sudha positif corona dijaga Dinas Kesehatan dengan sangat hati-hati.

Reihana menambahkan apalagi covid-19 masih bisa disembuhkan dan bukanlah aib.

Sebab, masyarakat masih belum sepenuhnya memberi dukungan pada keluarga pasien. Data pasien positif pun tidak akan diungkap secara gamblang.

"Jadi kami berhati-hati mengeluarkan data by name by adress, bukan karena kami mau meng-keep nama pasien tersebut.

Covid-19 bukan aib, masih bisa disembuhkan." kata dia.

prosesi pemakaman korban Covid-19
prosesi pemakaman korban Covid-19 (Facebook)

Bukan hanya keluarga korban, pasien yang meninggal karena covid-19 juga mendapat stigma negatif dari masyarakat.

Di Lampung pun, kata Reihana, pemakaman jenazah pasien positif corona sempat ditolak dua kali.

Akibat penolakan itu, jenazah akhirnya dikuburkan dua hari setelah ia meninggal dunia di lahan milik pemprov Lampung.

Halaman
12
Sumber: Tribun Mataram
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved