Banyak yang Mudik, Jumlah ODP di Sumedang Jadi 1889 Orang, 187 Orang Alami Gejala Covid-19
Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sumedang meroket setelah para perantau dari kota-kota besar memilih pulang kampung akibat Pandemi Vir
Penulis: Seli Andina Miranti | Editor: Theofilus Richard
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti
TRIBUNJABAR.ID, SUMEDANG - Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sumedang meroket setelah para perantau dari kota-kota besar memilih pulang kampung akibat Pandemi Virus Corona.
Dari 48 ODP pada minggu lalu, jumlahnya meroket hingga lebih dari tiga ribu persen menjadi 1889 ODP, Sabtu (28/3/2020).
Di Kabupaten Sumedang, semua perantau yang pulang ke Kabupaten Sumedang langsung masuk dalam status ODP.
• Ikuti Rapid Test di Stadion Watubelah, Bupati Cirebon DIPASTIKAN Negatif Covid-19
"Karena banyak masyarakat yang mata pencahariannya di daerah zona merah, di Jakarta episenter wabah, di Depok, Bekasi," ujar Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.
Nantinya, para ODP tersebut diharuskan karantina mandiri dahulu selama 14 hari sebelum dapat terlepas dari status ODP.
Dony Ahmad Munir menjelaskan, ODP dibagi menjadi dua kelompok, yakni ODP berisiko dan ODP bergejala.
"ODP berisiko itu orang yang datang dari wilayah yang terkonfirmasi Covid-19 tapi tidak ada gejalanya," ujar Dony.
Sementara ODP bergejala adalag warga yang datang dari wilayah terkonfirmasi Covid-19 dan memiliki gejala sakit.
Dari 1889 ODP di Kabupaten Sumedang, 1702 orang masuk ODP Berisiko dan 187 orang masuk ODP Bergejala.
"Tapi semua kita pantau, dan itu ada formulir isiannya," ujarnya.
• Viral Kabar Mahasiswa Unpad Pingsan dan Terjangkit Covid-19, Ini Kata Humas Unpad