Waspadai Hipertensi Sejak Dini

Kondisi ini kerap tidak disadari oleh penderitanya karena memang sering tidak memperlihatkan gejala

Penulis: Siti Fatimah | Editor: bisnistribunjabar
Istimewa
Dokter di Santosa Hospital 

TRIBUNJABAR.ID - HIPERTENSI atau yang lebih dikenal dengan darah tinggi, adalah salah satu kondisi dimana tekanan darah seseorang lebih tinggi dari 140/90 milimeter merkuri (mmHG). Kondisi ini kerap tidak disadari oleh penderitanya karena memang sering tidak memperlihatkan gejala. Karena itulah, hipertensi dapat menjadi silent killer yang bila tidak ditangani bisa membahayakan penderitanya.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Santosa Hospital Bandung Central, dr Rizky Andhika, SpPD mengatakan, beberapa negara memiliki angka acuan untuk seseorang dikatakan mengalami hipertensi. Di Indonesia, seseorang dikatakan hipertensi bila tekanan darahnya lebih dari 140/90 mmHg.

Santosa Hospital
Santosa Hospital (istimewa)

Bila seseorang mengalami hal tersebut, ia harus mendapat penanganan. Apabila ditangani dengan tepat, kondisi tersebut dapat berbahaya karena dapat mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit seperti stroke, penyakit jantung, gagal ginjal, yang dapat berujung pada kematian.

"Hipertensi sering kali tidak menunjukkan gejala, karena itu kebanyakan orang juga tidak menyadari kalau dirinya mengidap hipertensi, kondisi ini baru diketahui ketika seseorang melakukan pemeriksaan tekanan darah," kata dr Rizky.

dr. Rizky Andhika, SpPD
dr. Rizky Andhika, SpPD (Istimewa)

Terdapat beberapa keluhan yang biasanya sering dikaitkan dengan hipertensi, seperti nyeri kepala, terasa berat pada daerah belakang kepala dan leher. Namun keluhan tersebut bukanlah gejala khas hipertensi, karena itu satu-satunya cara untuk mengetahui seseorang mengalami hipertensi adalah melalui pemeriksaan atau medical check up.

"Ketika seseorang dinyatakan hipertensi, seringkali dia mempertanyakan karena merasa tidak mengalami gejala apa-apa," katanya.

Meski seringkali tidak diketahui penyebabnya, faktor genetik (turunan) dan gaya hidup bisa menjadi salah satu pemicu hipertensi. Diantaranya merokok, kegemukan, dan stress. Untuk itu, terdapat himbauan untuk melakukan Gerakan CERDIK yakni Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istirahat teratur dan Kelola stres.

"Dengan melakukan upaya-upaya tadi hipertensi bisa dicegah. Namun akan lebih baik, bila dilakukan pemeriksaan tekanan darah untuk mengetahuinya" katanya.
Selama wabah COVID-19, penderita hipertensi dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah mandiri di rumah dengan menggunakan alat yang terkalibrasi sesuai rekomendasi dokter. Tetap beraktfitas fisik saat di rumah, dan minum obat secara teratur. Pemeriksaan rutin dapat ditunda, kecuali mengalami gejala-gejala seperti sesak nafas, nyeri dada, nyeri kepala hebat, kelumpuhan mendadak, penurunan kesadaran, dan tekanan darah lebih dari 180/110 mmHg. (siti fatimah)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved