Pemerintah Kaji Kemungkinan Larang Mudik Lebaran 2020

Salah satu skenario terburuknya, yakni pemerintah tengah mengkaji untuk melarang mudik Lebaran di tahun 2020.

Editor: Ravianto
Dok. Jasa Marga
(ilustrasi) Puncak arus mudik lebaran 2019 di GT Kalikangkung terjadi pada H-4 (1 Juni 2019) dengan total lalulintas sebesar 52.533 kendaraan, 

TRIBUNJABAR.ID - Skenario terburuk pemerintah larang mudik lebaran 2020 untuk menanggulangi wabah corona.

Mewabahnya virus corona di Indonesia menjelang bulan Ramadhan membuat pemerintah harus putar otak mempersiapkan kemungkinan terburuk.

Lamanya wabah corona yang tidak bisa diprediksi memunculkan wacana batalnya mudik lebaran 2020.

Salah satu skenario terburuknya, yakni pemerintah tengah mengkaji untuk melarang mudik Lebaran di tahun 2020.

Beberapa skema memang mulai dibahas saat ini jika status darurat corona masih belum mengalami perubahan.

Staf Khusus Menteri Perhubungan Adita Irawati mengatakan, saat ini pihaknya bersama kementerian dan lembaga terkait sedang melakukan pembahasan terkait opsi pelaksanaan mudik Lebaran tahun ini.

ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli.
ILUSTRASI Social Distancing - Social distancing adalah cara terbaik untuk mencegah penyebaran virus corona, menurut para ahli. (www.ucsf.edu via Tribunnews.com)

"Tadi didiskusikan apakah mudik akan dilakukan seperti biasa atau ada peninjauan ulang, atau bahkan ekstremnya dilarang.

Tapi ini belum diputuskan," ujarnya dalam video conference, Jumat (20/3/2020).

Opsi-opsi tersebut diambil untuk mencegah terjadinya penularan virus corona.

Pasalnya, mudik identik dengan perkumpulan dan pergerakan masyarakat di satu titik. Hal tersebut menimbulkan potensi tinggi terjadinya penularan virus corona.

Apalagi saat mudik, terjadi pergerakan besar-besaran, terutama dari perkotaan ke pedesaan.

Pola pergerakan yang masif selama ini mudik ini akan membuat kontrol terhadap penyebaran Covid-19 semakin sulit.

" Mudik itu sendiri kita tahu, pengumpulan massa dihindari. Bicara mudik sudah terbayang seperti apa akan terjadi perkumpulan masyarakat," tutur Adita.

Lebih lanjut, Adita menegaskan, fokus pemerintah saat ini adalah mencegah penyebaran virus corona.

Oleh karenanya, mudik menggunakan transportasi umum ataupun pribadi masih akan dibahas nasibnya nanti melalui tim bentukan khusus.

"Bagaimana mudik gratis? Ini juga sedang dibahas apakah akan dilarang, ditiadakan, atau dibatasi," ucapnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved