Wabah Virus Corona

JAWA BARAT TERBANYAK KEDUA Kasus Virus Corona, Hari Ini Bertambah 14 Kasus, 7 Orang Meninggal

Data terbaru dari pemerintah per 21 Maret 2020, kasus virus corona di Jawa Barat pada hari ini bertambah 14 kasus. Jabar terbanyak kedua setelah DKI

Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
tribunjabar/ahmad imam baehaqi
Sejumlah petugas PT KAI Daop 3 Cirebon saat menyemprot cairan disinfektan ke gerbong kereta api dan lingkungan Stasiun Cirebon, Jalan Inspeksi, Kota Cirebon, Sabtu (21/3/2020). Jawa Barat terbanyak kedua kasus virus corona. 

Selain itu, dia juga mengingatkan agar dalam melakukan kontak sosial selalu menjaga jarak minimal 1 meter.

"Kembali kami ingatkan untuk melakukan upaya menjaga jarak saat melakukan kontak sosial, jangan kurang dari 1 meter," ujarnya dalam update kasus virus corona, Sabtu (21/3/2020).

Masyarakat juga diingatkan untuk menghindari kerumunan, pertemuan-pertemuan yang menghadikan banyak orang yang memberi peluang penularan virus corona.

"Ada saudara-saudara kita yang tidak bisa berkeja di rumah, untuk tetap menjaga kesehatan,"ujarnya.

Achmad Yurianto mengingatkan kepada kaum muda untuk tidak sombong dengan keperkasaanya.

 Pantau Sejumlah Mal, Wali Kota Cirebon Minta Pengelola Perhatikan SOP Pencegahan Corona

Sebab, usia muda tidak menjadi jaminan tidak akan terinveksi virus corona.

Memang kelopok usia muda punya daya tahan lebih baik dibandingkan dengan kelompok usia lanjut.

Meski demikian, usia muda tidak menjadi jaminan tidak akan tertular virus corona.

"Meski pun merasa masih muda, perhatikan, bahwa kita bisa menjadi sumber penularan di keluarga. Patuhi betul imbauan pemerintah, untuk semaksimal mungkin tidak keluar rumah," ujar Achmad Yurianto.

 Warga Jabar Bisa Cek Kesehatan Lewat Fitur Periksa Mandiri di Aplikasi PIKOBAR

Aplikasi PIKOBAR untuk Warga Jabar

Aplikasi PIKOBAR (Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat) memiliki fitur periksa mandiri. Lewat fitur tersebut, warga Jabar dapat memeriksakan diri dengan melaporkan gejala-gejala yang dialami.

Setelah itu, PIKOBAR yang menggunakan artificial intelligence akan memberikan diagnosis awal dan mengeluarkan rekomendasi. Apakah warga Jabar yang melapor mesti mendapatkan penanganan dokter atau cukup beristirahat di rumah.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyatakan, warga Jabar yang memiliki gejala-gejala COVID-19, seperti batuk, pilek, dan demam, bisa cek kesehatan lewat fitur tersebut.

"Masyarakat jangan panik dulu, mesin canggih ini bisa menjawab di aplikasi ini (PIKOBAR)," kata Kang Emil, sapaan Ridwan Kamil, saat meluncurkan aplikasi PIKOBAR di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (20/3/2020).

 Film Contagion Disorot, Menceritakan Virus MEV-1 yang Disebut Mirip Virus Corona, Ini Sinopsisnya

"Apakah Anda punya gejala, batuk. Batuknya berdahak atau kering. Disertai pusing atau tidak. Terus sampai semua pertanyaan terjawab. Nanti, hasilnya, tidak perlu ke dokter cukup istirahat, Anda perlu minum obat, atau perlu ke dokter," katanya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved